Analisis foto digital untuk memprediksi dimensi vertikal fisiologis. Penetapan dimensi vertical (DV) diperoleh berdasarkan DV pada saat posisi istirahat rahang pasien yaitu dimensi vertikal fisiologis (DVF). Tujuan: Meneliti keakuratan pengukuran DVF dengan menggunakan foto digital. Metode: Penelitian dilakukan pada 64 mahasiswa yang memenuhi kriteria. Kemudian dilakukan pengukuran jarak sudut mata–sudut bibir dan jarak dasar hidung-ujung dagu pada wajah subjek. Lalu dilakukan pemotretan wajah subjek penelitian dengan ketentuan jarak 56cm antara lensa kamera dengan ujung hidung subjek dengan kamera di atas tripod. Hasil: Jarak sudut mata–komisura bibir kanan dan kiri wajah, dan jarak dasar hidung-ujung dagu pada wajah dan foto tidak memiliki perbedaan bermakna. Simpulan: Analisis foto digital dapat diterapkan untuk memprediksi DVF. Determination of the vertical dimension is based on patient's resting jaw position, which is the physiological vertical dimension. Objective: To examine the accuracy of physiological vertical dimension using digital photography. Methods: The research was done on 64 students who meet the criterias. The measurements of eyes-lips angles and lower nose-chin distance was performed. Then photo shoot of subject faces was taken from 56cm distance between the camera lens and the tip of the subjects’ nose with tripoded camera. Results: Distance of eyes-lips angles, and lower the nose-chin of the face and the photo has no meaningful differences. Conclusions: Analysis of digital photos can be applied to predict physiological vertical dimension. |