Artikel ini ingin menunjukkan relevansi pemikiran Peter.I Berger dalam Piramida Korban Manussia (1974) terutama mengenai konsep biaya-biaya manusia. Konsep ini coba dikonstetualitaskan dalam era neoriberal terutama pasca krisis ekonomi 1998 di Indonesia. Bagi Berger, setiap keputusan politik maupun model pembangunan harus memperhatikan nilai-nilai etik yang bernama biaya-biaya manusia baik dalam hal fisik maupun makna. Nilai-nilai etik ini kelihatannya tidak menjadi prioritas utama dalam era neoliberal sekarang. Pengurangan subsidi, deregulasi dan privatisasi menjadi tiga kata ajaib untuk menciptakan pasar bebas. Ironisnya, kebijakan ini hanya memberikan keuntungan bagi tiga trinitas tidak suci antara lain WTO, IMF dan TNC/MNC sebagai aktor utama neoliberal. Dengan kata lain, lebih banyak lagi biaya-biaya manusia yang harus dikorbankan demi tujuan pasar. |