Deskripsi Lengkap
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text (rdacontent) |
Tipe Media : | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
Tipe Carrier : | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
Deskripsi Fisik : | xiii, 83pages ; 30 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Ketersediaan
- File Digital: 1
- Ulasan
- Sampul
- Abstrak
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S63958 | 14-17-973759337 | TERSEDIA |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20429188 |
Abstrak
ABSTRAK
Skripsi ini membahas standar ganda moralitas masyarakat terhadap pedofilia perempuan yang dikritik dalam novel Tampa. Tokoh utama yang sekaligus narator dalam Tampa mendekonstruksi wacana gender melalui penokohannya sebagai seorang pedofil perempuan. Penjelasan Butler mengenai gender sebagai tindak performativitas digunakan sebagai kerangka teori analisis strategi manipulasi femininitas tokoh utama sebagai bentuk dari mengimitasi ?yang imitasi? yang dijadikan strategi tak hanya untuk memenuhi hasrat seksual tokoh utama tapi juga untuk memanipulasi masyarakat. Analisis terhadap konsistensi narasi narator menggunakan konsep unreliable narrator yang dikemukakan oleh Booth dan dikembangkan oleh Nünning. Kesimpulan yang didapat adalah narator tidak berjarak dengan norma implied author atau wacana naratif teks sehingga dapat disimpulkan bahwa narator yang juga berperan sebagai tokoh utama hadir sebagai subyek lingustik yang dapat dipercaya untuk menarasikan kenyataan teks. Berdasarkan hasil penemuan dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama berhasil bermain di simbol dan tanda-tanda femininitas untuk kemudian mengimitasinya.
ABSTRACT
This thesis discusses society?s double standard in response to female pedophilia issue criticized in Tampa. Its main character, who also takes role as the narrator, deconstructs gender discourse through her characterizations as a female pedophile. Butler?s explanation about gender as a performative act is used as a theoretical framework to analyze main character?s strategies in fulfilling her sexual desire towards 14-year-old boys. Manipulation of femininity as a form of imitating? the imitation? is taken as a strategy, not only to fulfill main character?s sexual desire, but also to manipulate society. Moreover, analysis against the consistency of narration uses unreliable narrator concept, proposed by Booth and developed by Nünning. The results show that the narrator has no distance with implied author?s norm or text?s narrative discourse. Thus, it can be concluded that the narrator is present as a linguistic subject who is capable of narrating the text?s reality. According to the findings, the main character manages to play with symbol and femininity signs to later imitate them.
Skripsi ini membahas standar ganda moralitas masyarakat terhadap pedofilia perempuan yang dikritik dalam novel Tampa. Tokoh utama yang sekaligus narator dalam Tampa mendekonstruksi wacana gender melalui penokohannya sebagai seorang pedofil perempuan. Penjelasan Butler mengenai gender sebagai tindak performativitas digunakan sebagai kerangka teori analisis strategi manipulasi femininitas tokoh utama sebagai bentuk dari mengimitasi ?yang imitasi? yang dijadikan strategi tak hanya untuk memenuhi hasrat seksual tokoh utama tapi juga untuk memanipulasi masyarakat. Analisis terhadap konsistensi narasi narator menggunakan konsep unreliable narrator yang dikemukakan oleh Booth dan dikembangkan oleh Nünning. Kesimpulan yang didapat adalah narator tidak berjarak dengan norma implied author atau wacana naratif teks sehingga dapat disimpulkan bahwa narator yang juga berperan sebagai tokoh utama hadir sebagai subyek lingustik yang dapat dipercaya untuk menarasikan kenyataan teks. Berdasarkan hasil penemuan dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama berhasil bermain di simbol dan tanda-tanda femininitas untuk kemudian mengimitasinya.
ABSTRACT
This thesis discusses society?s double standard in response to female pedophilia issue criticized in Tampa. Its main character, who also takes role as the narrator, deconstructs gender discourse through her characterizations as a female pedophile. Butler?s explanation about gender as a performative act is used as a theoretical framework to analyze main character?s strategies in fulfilling her sexual desire towards 14-year-old boys. Manipulation of femininity as a form of imitating? the imitation? is taken as a strategy, not only to fulfill main character?s sexual desire, but also to manipulate society. Moreover, analysis against the consistency of narration uses unreliable narrator concept, proposed by Booth and developed by Nünning. The results show that the narrator has no distance with implied author?s norm or text?s narrative discourse. Thus, it can be concluded that the narrator is present as a linguistic subject who is capable of narrating the text?s reality. According to the findings, the main character manages to play with symbol and femininity signs to later imitate them.