Kritik standar ganda moralitas masyarakat terhadap pedofilia perempuan dalam tampa 2013 karya alissa nutting = Criticism against double standard of public morality in presuming female pedophilia in tampa 2013 by alissa nutting
Agustina Pringganti;
Melani Budianta, supervisor; Dhita Hapsarani, examiner; Tambunan, Shuri Mariasih Gietty, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016)
|
ABSTRAK Skripsi ini membahas standar ganda moralitas masyarakat terhadap pedofiliaperempuan yang dikritik dalam novel Tampa. Tokoh utama yang sekaligus naratordalam Tampa mendekonstruksi wacana gender melalui penokohannya sebagaiseorang pedofil perempuan. Penjelasan Butler mengenai gender sebagai tindakperformativitas digunakan sebagai kerangka teori analisis strategi manipulasifemininitas tokoh utama sebagai bentuk dari mengimitasi ?yang imitasi? yangdijadikan strategi tak hanya untuk memenuhi hasrat seksual tokoh utama tapi jugauntuk memanipulasi masyarakat. Analisis terhadap konsistensi narasi naratormenggunakan konsep unreliable narrator yang dikemukakan oleh Booth dandikembangkan oleh NĂ¼nning. Kesimpulan yang didapat adalah narator tidak berjarakdengan norma implied author atau wacana naratif teks sehingga dapat disimpulkanbahwa narator yang juga berperan sebagai tokoh utama hadir sebagai subyeklingustik yang dapat dipercaya untuk menarasikan kenyataan teks. Berdasarkan hasilpenemuan dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama berhasil bermaindi simbol dan tanda-tanda femininitas untuk kemudian mengimitasinya. ABSTRACT This thesis discusses society?s double standard in response to female pedophilia issuecriticized in Tampa. Its main character, who also takes role as the narrator, deconstructsgender discourse through her characterizations as a female pedophile. Butler?s explanationabout gender as a performative act is used as a theoretical framework to analyze maincharacter?s strategies in fulfilling her sexual desire towards 14-year-old boys.Manipulation of femininity as a form of imitating? the imitation? is taken as a strategy,not only to fulfill main character?s sexual desire, but also to manipulate society. Moreover,analysis against the consistency of narration uses unreliable narrator concept, proposed byBooth and developed by NĂ¼nning. The results show that the narrator has no distancewith implied author?s norm or text?s narrative discourse. Thus, it can be concludedthat the narrator is present as a linguistic subject who is capable of narrating thetext?s reality. According to the findings, the main character manages to play withsymbol and femininity signs to later imitate them. |
![]()
|
No. Panggil : | S63958 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 83pages ; 30 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S63958 | 14-17-973759337 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20429188 |