Pemanfaatan ruang sisa kota oleh bajaj Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan = Occupying leftover urban space by bajaj Manggarai Station South Jakarta
Rumaishatul Ulya;
Harahap, Yulia Nurliani, supervisor; Herlily, examiner; Nina Dwi Handayani, examiner
([Publisher not identified]
, 2016)
|
ABSTRAK Dalam keseharian kota, terdapat ruang formal dan informal. Struktur kota,termasuk elemen-elemen ruang di dalamnya, memberikan peran dalammengidentifikasi hadirnya ruang informal. Ruang informal digambarkan melaluiruang sisa kota yang timbul dari interaksi elemen dan pengguna ruang kota dalamkeseharian. Aktivitas keseharian ?ngetem? atau ?mangkal? yang dilakukan olehkomunitas supir bajaj, sebagai salah satu pengguna ruang kota, mempertegas duasisi representasi ruang kota, yaitu planner dan users. Upaya mengisi ataumemanfaatkan ruang dilakukan melalui interaksi dan negosiasi ruang sisa disekitar stasiun Manggarai. Sehingga, penting untuk memahami hubungan antaraelemen ruang sisa kota dan bagaimana komunitas supir bajaj stasiun Manggaraimemanfaatkan ruang tersebut dengan taktik dan strategi keseharian yang merekalakukan. Salah satu penggambaran proses memahami hal ini melalui analogi?dapur? kota. ABSTRACT In everyday life of the city, both formal and informal spaces exist. The structureof the city, including its physical elements, contributes in identifying informalspace in urban life. Informal space is shown through leftover urban space thatemerges from the interaction of elements and users of urban space in everydaylifes. 'Ngetem' or 'mangkal' done by the community of bajaj drivers, as one of theuser of urban space, highlights the two sides of urban space representations, whichare planners and users. Their efforts to occupy or utilize space are done throughinteraction and negotiation of leftover space around the Manggarai Station area.Therefore, it is important to understand the connection between the elementsof leftover urban space around Manggarai Station and how the community ofbajaj drivers occupy those spaces using their own tactics and daily strategies. Oneof the ways to understand the process of this urban informality's phenomena is byusing the analogy 'kitchen' of the city. |
![]()
|
No. Panggil : | S63291 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xi, 56 pages : illustration ; 28 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S63291 | 14-17-849664514 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20430081 |