ABSTRAK Benevolence value, yang berfokus pada kesejahteraan orang-orang terdekat dalaminteraksi sehari-hari, merupakan salah satu prediktor efektivitas pemimpin yangkuat. Namun, mekanisme bagaimana benevolence value memengaruhi efektivitaspemimpin masih belum cukup jelas. Sejumlah studi mengindikasikan bahwabenevolence value berhubungan secara langsung dengan efektivitas pemimpin.Meskipun demikian, riset terdahulu lainnya menunjukkan potensi leader-memberexchange (LMX) sebagai mediator hubungan antara benevolence value danefektivitas pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah LMXmemediasi hubungan antara benevolence value dan efektivitas pemimpin.Benevolence value penting diteliti khususnya pada pemimpin di Indonesia, yangkental dengan budaya kolektivisme, karena dengan kualitas benevolence value,pemimpin dapat membentuk dan menjalin hubungan yang hangat denganbawahannya. Untuk menghindari common method bias, penelitian ini memerolehdata variabel dari dua sumber responden yang berbeda (pemimpin dan bawahan).Data diperoleh dari 131 pasang responden di industri perhotelan di Bali. Seluruhalat ukur yang digunakan merupakan hasil adaptasi dari alat ukur sebelumnyadengan reliabilitas antara 0,78-0,95. Hasil analisis regresi menggunakanPROCESS mengungkapkan bahwa LMX memediasi penuh hubungan antarabenevolence value dan efektivitas pemimpin, menunjukkan bahwa pengaruh daribenevolence value akan terlihat apabila bawahan memersepsi adanya kualitashubungan yang baik dengan pemimpinnya. Implikasi dari hasil penelitian inididiskusikan lebih lanjut. ABSTRACT Benevolence value, which focuses on the welfare of close others in everydayinteraction, is a powerful source of leader effectiveness. However, the mechanismof how benevolence value influences leader effectiveness is still unclear. Somestudies have indicated that benevolence value directly affect leader effectiveness,while other scholars argue for the potential of leader-member exchange (LMX) asa mediator of the relationship between benevolence value and leadereffectiveness. This current research aims to investigate whether LMX mediatesthe relationship between benevolence value and leader effectiveness. Benevolencevalue is especially important in Indonesia, which characterized by highcollectivism, because it intends to build and maintain a warm relationship withsubordinates. To limit common method bias, we used two different sources ofdata (leader and subordinate) for the variables. Data was collected from 131 pairsof respondents in hotel industries in Bali. All scales were adapted from previouslyused scale, and the reliability scores are ranging from .78 to .95, suggesting verygood scales. Using the regression analysis with PROCESS, results reveal that therelationship between benevolence value and leader effectiveness is fully mediatedby LMX, suggesting that the impact of benevolence value may only occur ifsubordinate perceive and feel a good relationship with their leaders. Theimplications of these results are discussed. |