ABSTRAK Perilaku sehat merupakan salah satu hal penting yang perlu dipelihara oleh mahasiswa UI khususnya yang memiliki orangtua penderita hipertensi. Hal ini penting dilakukan karena hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak setelah stroke. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi intensi berperilaku sehat mahasiswa UI yang memiliki orangtua penderita hipertensi. Hal ini dikarenakan adanya share common environments yang membuat perilaku didalam sebuah keluarga (antara orangtua dan anak) kurang lebih serupa. Berdasarkan Health Action Process Approach (HAPA), intensi sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh self-efficacy dan outcome expectancy (Schwarzer, Lippke, & Luszcyznska, 2011). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan The Health Behavior Intention untuk mengukur intensi berperilaku sehat, HSBSES untuk mengukur self-efficacy, dan Life Orientation Test-Revised untuk mengukur outcome expectancy. Penelitian ini dilakukan pada 282 mahasiswa UI yang memiliki orangtua penderita hipertensi yang berusia 18-25 tahun melalui teknik accidental sampling. Berdasarkan teknik analisis multiple regression, ditemukan bahwa self-efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi berperilaku sehat pada mahasiswa UI yang memiliki orangtua penderita hipertensi (β = 0,472, p < 0,01). Sedangkan pada variabel outcome expectancy, outcome expectancy memiliki pengaruh yang kecil dan tidak signifikan terhadap intensi berperilaku sehat pada mahasiswa UI yang memiliki orangtua penderita hipertensi ( β = -0,055 , p > 0,01). ABSTRACT Health behavior is one of the important thing to improve in Universitas Indonesia students who have parents with hypertension. This is important because hypertension is one of major cause of death after stroke. Because of that, researcher wants to search what factors that influence health behavior intention in Universitas Indonesia students who have parents with hypertension. It?s because of share common environments which make behavior within family (parents and children) more or less similar. Based on Health Action Process Approach (HAPA), intention is mostly influenced by self-efficacy and outcome (Schwarzer, Lippke, & Luszcyznska, 2011). This is a quantitative study which use The Health Behavior Intention to measure health behavior intention, HSBSES to measure self-efficacy, and Life Orientation Test-Revised to measure outcome expectancy. Participants are 282 students from Universitas Indonesia who have parents with hypertension, age between 18-25 years old, selected by accidental sampling technique. The result indicate that self-efficacy have a significant impact in health behavior intention in Universitas Indonesia students who have parents with hypertension (β = 0,472, p < 0,01). While there is outcome expectancy have a little impact and no significant in health behavior intention in Universitas Indonesia students who have parents with hypertension ( β = -0,055 , p > 0,01). |