Analisis risiko pajanan PM2.5 terhadap kesehatan pekerja di Terminal Terpadu Kota Depok tahun 2016 = Risk assessment of PM2.5 exposure on health among workers in Depok Integrated Terminal 2016
Deny Tri Wulandari;
Haryoto Kusnoputranto, supervisor; Abdur Rahman, examiner; H. Wijayanto, examiner
([Publisher not identified]
, 2016)
|
ABSTRAK Pajanan PM2.5 berhubungan dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular danpernafasan. Konsentrasi PM2.5 meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlahkendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi besarnya risikoyang muncul pada pekerja sebagai populasi berisiko di Terminal Terpadu KotaDepok akibat pajanan PM2.5 di udara ambien. Besar risiko dianalisismenggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan. Untuk menghitungbesarnya risiko dilakukan sampling konsentrasi PM2.5 pada 3 titik yang diukurpada pagi, siang, dan sore, serta survei antropometri dan pola aktivitas pada 63pekerja di terminal. Konsentrasi rata-rata PM2.5 adalah 61,67 μg/m3. Hasilperhitungan risiko realtime maupun lifetime menunjukkan bahwa seluruhkelompok pekerja memiliki risiko non karsinogenik (RQ>1) dengan asupansebesar 0,005 mg/kg/hari dan 0,0106 mg/kg/hari. Berdasarkan jenis pekerjaan,perhitungan secara realtime maupun lifetime, semua jenis pekerjaan memilikirisiko non karsinogenik. Manajemen risiko yang dapat dilakukan adalahmenurunkan konsentrasi PM2.5 hingga pada batas aman yaitu 23 μg/m3 ataumembatasi waktu pajanan menjadi 5 jam sehari atau 123 hari setahun atau 11,3tahun. ABSTRACT Exposure to fine particulate matter (PM2.5) is associated with mortality forcardiovascular and pulmonary disease. PM2.5 concentration increased inaccordance with motor-vehicle quantity. This study aims to estimate the risk ofPM2.5 exposure among workers as population at risk in Depok IntegratedTerminal. The risk quotient is estimated using EHRA methodology. In order toestimate the risk, outdoor ambient air PM2.5 was observed at 3 points area(observed in the morning, afternoon, and evening at each point), and alsoindividual anthropometry and activity pattern had been surveyed among 63respondents. Average PM2.5 ambient concentration is 61,67 μg/m3. The result ofrealtime and lifetime assessment showed that workers in general had noncarcinogen risk (RQ>1) with general potential average dose of 0,005 mg/kg.dayand 0,0106 mg/kg.day. Based on occupation type, both realtime and lifetimeassessment showed that all occupation type had high risk quotient. The riskmanagement that can be done is by decreasing the concentration to the safest, 23μg/m3 or by limiting the time of exposure.;; |
S65210-Deny Tri Wulandari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S65210 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer (rdadontent) |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 65 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S65210 | 14-18-957630715 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20430753 |