Perlakuan akuntansi aset bersejarah Benteng Kuto Besak Palembang = Accounting treatment of heritage asset Benteng Kuto Besak Palembang
Rieszka Wellyan;
Kurnia Irwansyah Rais, supervisor; Aria Farah Mita, examiner; Agung Nugroho Soedibyo, examiner
([Publisher not identified]
, 2016)
|
ABSTRAK Penelitian ini menganalisis perlakuan akuntansi aset bersejarah, khususnya penilaian, penyajian, dan pengungkapan. Aset bersejarah merupakan aset yang memiliki nilai-nilai intangible seperti nilai sejarah, budaya, dan estetika, sehingga perlakuan akuntansinya berbeda dengan aset pada umumnya.Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak pengelola Benteng Kuto Besak Palembang serta analisis dokumen yang dikaitkan dengan literatur berupa regulasi yang berlaku.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa belum terdapat definisi yang tepat untuk aset bersejarah. Pihak-pihak terkait mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian aset bersejarah karena sifatnya yang unik, serta belum adanya standar khusus yang mengatur penilaian aset bersejarah. Namun, perlakuan akuntansi aset bersejarah Benteng Kuto Besak Palembang sudah sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu tidak harus disajikan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan tanpa nilai. Terdapat berbagai kekurangan terkait pengungkapan dalam Catatan atas Laporan Keuangan ABSTRACT This study analyzes accounting treatment of heritage assets, especially in their valuation, presentation and disclosure. Heritage assets are assets which have intangible values such as the historical, cultural, and aesthetical value. These intangible values make heritage assets unique and has different accounting treatment compared to other assets.This study uses a case study approach. Data are obtained from interviews and analysis of documents along with existing literatures, such as regulations.This study concludes that there has been no precise definition for heritage assets. The managing agencies are still experiencing difficulties in conducting valuation of heritage assets due to the unique nature. Besides, there are no standards that specifically regulate valuation of heritage assets. However, the accounting treatment of heritage asset Benteng Kuto Besak Palembang is in accordance with the applicable standards, which stated that heritage assets are not to be presented in the balance sheet, but to be disclosed in the Notes to the Financial Statements without value. However, there are various shortcomings related disclosures in the Notes to the Financial Statements |
S64882-Rieszka wellyan .pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S64882 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resources |
Deskripsi Fisik : | xiv, 70 pages : illustration ; 29 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S64882 | 14-18-150292192 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20430968 |