:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pelanggaran hukum internasional dalam praktik turn back the boat sebagai kebijakan penanganan pengungsi oleh pemerintah Australia = Violation of international law in turn back the boat practice as the refugee policy of the federal government of Australia

Modhy Mahardika Jufri; Melda Kamil Ariadno, supervisor; Arie Afriansyah, supervisor; R. Djenal Sidik Suraputra; Purba, Achmad Zen Umar, examiner; Warouw, Adolf, examiner; Emmy J. Ruru, examiner; Adijaya Yusuf, examiner; Hikmahanto Juwana, examiner; Hadi Rahmat Purnama, promotor (Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016)

 Abstrak

Terjadinya konflik di berbagai negara di Asia berakibat pada meningkatnya jumlah pengungsi dan pencari suaka. Kebutuhan akan perlindungan dan kehidupan yang layak membuat para pencari suaka ini rela menempuh cara apapun untuk mendapat perlindungan di negara lain, termasuk dengan menjadi imigran gelap. Australia, sebagai salah satu negara tujuan pencari suaka, memberlakukan Operation Sovereign Borders dengan mencegat dan mengembalikan kapal pengangkut pencari suaka untuk melindungi perbatasan sekaligus mengurangi laju imigran gelap yang masuk ke negara tersebut. Pada praktiknya kebijakan ini melanggar berbagai ketentuan hukum internasional yakni prinsip non-refoulement, hukum hak asasi manusia, kewajiban SAR, penanganan terhadap penyelundupan imigran, dan pelanggaran kedaulatan Republik Indonesia.

Conflicts in several countries in Asia resulted in increasing number of refugees and asylum seekers. The need for protection and a decent life makes them willing to take any way to get protection in other countries, including by being illegal migrants. Australia, as a destination country for asylum seekers, imposed Operation Sovereign Borders by intercepting and returning ships carrying asylum seekers to protect the border while reducing the rate of illegal migrants coming into the country. In practice, this policy violates various provisions of international law, namely the principle of non-refoulement, human rights law, SAR obligation, the handling of migrant smuggling and violations of Indonesia sovereignty.

 File Digital: 1

Shelf
 S65398-Modhy Mahardika Jupri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S65398
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 137 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S65398 14-18-234035417 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20431156