ABSTRAK Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerangbagian atas atau bawah saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri.Tingginya prevalensi ISPA akan mempengaruhi pola penggunaan antiinfeksi difasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pola penggunaanantiinfeksi pada pasien ISPA di tiga puskesmas di Kota Depok tahun 2015. Desainpenelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pengambilan data secara retrospektifdari resep pasien, Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO), dan Sistem InformasiManajemen Puskesmas (SIMPUS). Analisis dilakukan secara kuantitatif dankualitatif menggunakan metode Anatomical Therapeutical Chemical/Defined DailyDose (ATC/DDD). Antiinfeksi diklasifikasikan berdasarkan ATC dan kuantitasdihitung dalam satuan DDD/1000 pasien perhari. Kualitas dinyatakan dalam jenisobat yang termasuk dalam Drug Utilization 90% (DU 90%). Sampel adalah reseppasien ISPA periode Januari-Desember 2015. Berdasarkan hasil analisis, kuantitasantiinfeksi yang digunakan di Puskesmas Cipayung sebanyak 0,9496 DDD/1000pasien perhari, di Puskesmas Limo sebanyak 0,7590 DDD/1000 pasien perhari, dandi Puskesmas Bojongsari sebanyak 0,6483 DDD/1000 pasien perhari. Antiinfeksiyang termasuk dalam DU 90% di Puskesmas Limo adalah amoksisilin,kotrimoksazol, dan sefadroksil, sedangkan antiinfeksi yang termasuk dalam DU90% di Puskesmas Cipayung dan Puskesmas Bojongsari adalah amoksisilin.Persentase kesesuaian penggunaan antiinfeksi dengan formularium nasional diPuskesmas Bojongsari adalah 71,43%, di Puskesmas Limo adalah 70%, dan diPuskesmas Cipayung adalah 63,64%. ABSTRACT Acute Respiratory Infections (ARI) is an acute infection that attacks the upper orlower respiratory tract caused by viruses or bacteria. Prevalence of ARI will affectthe pattern of anti-infection use in healthcare facilities. This research aimed toevaluate the usage pattern of anti-infection for ARI patients at three Puskesmas inDepok City in 2015. A design of this research use descriptive analytic with aretrospective data collection taken from patients? prescriptions, Sistem InformasiPengelolaan Obat (SIPO), and Sistem Informasi Manajemen Puskesmas(SIMPUS). This analysis are done through quantitative and qualitative usingATC/DDD (Anatomical Therapeutical Chemical/Defined Daily Dose) method. Theanti-infection classification are based on ATC, and the quantity are counted byDDD/1000 patients per day. The quality are stated in Drug Utilization 90% (DU90%). The sample are the prescriptions of ARI patients within period of January tillDecember 2015. Based on the output of the analysis, the anti-infection used atPuskesmas Cipayung are 0,9496 DDD/1000 patients per day, at Puskesmas Limoare 0,7590 DDD/1000 patients per day, and at Puskesmas Bojongsari are 0,6483DDD/1000 patients per day. The anti-infection included in DU 90% at PuskesmasLimo are amoxicillin, cotrimoxazole, and cefadroxil, while the anti-infectionincluded in DU 90% at Puskesmas Cipayung and Puskesmas Bojongsari areamoxicillin. The percentages of compatibility of anti-infection usage with nationalformulary at Puskesmas Bojongsari is 71,43%, at Puskesmas Limo is 70% and atPuskesmas Cipayung is 60,64%.;; |