ABSTRAK Stabilitas harga atau pengendalian inflasi merupakan salah satu isu utama ekonomimakro. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil akan menjadi stimulator pertumbuhanekonomi. Salah satu instrumen kebijakan fiskal dalam mempengaruhi perekonomianadalah melalui sektor pengeluaran pemerintah. Pada dasarnya pengeluaranpemerintah tersebut bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa, serta memenuhikebutuhan dasar masyarakat yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta.Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap inflasi.Penelitian ini menggunakan data bulanan dari Indonesia antara 2008.01-2015.12.Data penelitian dianalisis dengan menggunakan ECM (error corection model).Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah,belanja modal, belanja pegawai, belanja barang, TDL, tingkat suku bunga (BI Rate),harga BBM, harga beras, dan nilai tukar. Hasil studi ini menunjukkan bahwa dalamjangka panjang pengeluaran pemerintah, belanja pegawai, belanja barang, hargaBBM, TDL, harga beras, dan nilai tukar secara signifikan dan positif mempengaruhiinflasi di Indonesia, sedangkan belanja modal tingkat suku bunga (BI Rate)berpengaruh signifikan dan negatif terhadap inflasi. Sehingga peneliti menyarankanuntuk meningkatkan belanja modal. Dalam jangka pendek tingkat suku bunga (BIRate), belanja pegawai, TDL, harga beras, dan harga BBM mempengaruhi inflasisecara signifikan dan positif. ABSTRACT Price stability is one of the main issue in macroeconomics. Stable and low inflationwill be stimulator for growth. One of the instrument in fiscal policy to influenceeconomy is through goverment spending. Basicly, goverment spending aims toprovide goods and services, also to provide the basic need of society that will not beprovided by private. This study focused on the effects of government expenditure oninflation. This study use monthly data in lndonesia for period 2008.01-2015.12. Thedata analyzed by using ECM (error corection model). Variables to be studied in thisstudy are : government expenditure, capital expenditure, employees expenditure,goods expenditure, TDL, price of BBM, rice price, and exchange rate. The resultsshow that in the long term government expenditure, employees expenditure, goodsexpenditure, TDL, interest rate (BI Rate), price of BBM, exchange rate, and rice pricehave positive and significant influences on inflation in Indonesia, while capitalexpenditure, interest rate (BI Rate) have negative and significant influences oninflation therefore, the author suggests to increase capital expenditure. In the shortterm government expenditure, employees expenditure, TDL, price of BBM, rice pricehave positive and significant influences on inflation. |