ABSTRAK Pembentukan free trade zone merupakan salah satu instrumen untuk memperolehforeign direct investment, ditengah kompetisi antar negara untuk merebutinvestasi asing. Pertumbuhan ekonomi dan investasi Singapura dan Malaysiasemakin pesat, namun memiliki keterbatasan lahan sehingga menjadi peluang bagiBatam, Bintan, Karimun sebagai free trade zone untuk memperoleh multipliereffect. Kebijakan ini menjadi daya tarik bagi pengembangan investasi terutama diKabupaten Karimun. Data Badan Pengusahaan Karimun, menunjukkan padatahun 2007 terdapat 9 perusahaan yang berinvestasi di FTZ Karimun dengan nilaiinvestasi Rp.882 miliar, dan pada akhir 2015 terdapat 155 perusahaan dengan nilaiinvestasi Rp. 22.7 triliun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsiinvestor terhadap daya tarik investasi free trade zone Karimun. Menggunakanmetodelogi penelitian deskriptif analisis dengan desk research, survey kuesionerdan interview berisi pertanyaan tentang persepsi investor terhadap parameter dayatarik investasi. Hasil jawaban kuesioner dan interview responden dianalisis secaratabulasi silang, untuk melihat keterkaitan antara karakteristik investor denganparameter daya tarik investasi free trade zone Karimun. Berdasarkan analisis,faktor penghambat daya tarik investasi antara lain buruknya infrastruktur, legalitaslahan sangat minin, dan kondisi tenaga kerja lokal dengan tingkat pendidikanrendah dan tidak memiliki keterampilan khusus. Faktor daya tarik investor untukberinvestasi di FTZ Karimun yakni, tersedianya fasilitas fiskal, kondisi keamananyang kondusif, rendahnya biaya berinvestasi, serta harapan FTZ menyeluruh diPulau Karimun. ABSTRACT The establishment of free trade zone is one of instruments to obtain foreign directinvestment, in the middle of competitions among the countries to seize foreigninvestment. Singapore and Malaysia economic growth and investement increasingrapidly, but has limitation on the land so that becomes an opportunity for Batam,Bintan, Karimun as free tade zones to gain multiplier effect. This policy becamean attraction for investment development especially in Karimun District. Datafrom Karimun Trade Zone Authority showed in end 2015 there were 155companies with investment value Rp. 22.7 trillions. This focused research aims todetermine the perception of investors to Karimun free trade zone investmentattractiveness, using descriptive analysis research methodology with deskresearch, questionnaire survey and interview containing questions aboutinvestor?s perception to investement attractiveness. The results of questionnaireanswers and respondent?s interview are analyzed in cross tabulation, to see theconnection between investor?s characteristic and free trade zone Karimuninvestment attractivesess parameter. Based on the analysis, investmentattractiveness obstacle factors are poor infrastructure, the legality of the land wasminimal, and local manpower condition with low education level and not havingcertain skills. Investor?s attractiveness factors to invest in FTZ Karimun are theavailability of fiscal facility, conducive security conditon, low investment cost aswell as comprehensive FTZ expectation in Karimun Island. |