ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat ancaman dan kerawananpelanggaran wilayah udara Indonesia di Ambalat serta pertahanan udara berbasisskenario-kapabilitas untuk menghadapinya. Penelitian menggunakan mixedmethoddengan mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kuantitatif dankualitatif. Hasil analisis kuantitatif melalui one sample t-test menunjukkan adanyaperbedaan antara tingkat ancaman yang ditetapkan sebesar 4 (kategori ?tinggi?),dengan hasil pengukuran yang lebih tinggi, yaitu sebesar 4,2098 (kategori ?sangattinggi?), terutama ditandai oleh indikator Antusiasme Malaysia dengan skor 4,55(kategori ?sangat tinggi/akut?). Sedangkan hasil analisis kerawanan menunjukkantidak adanya perbedaan antara tingkat kerawanan yang kategorinya ditetapkan?tinggi? yaitu sebesar 4, dengan skor hasil pengukuran yang kategorinya juga?tinggi? yaitu sebesar 3,9811, dimana indikator yang menonjol adalah DampakKerugian Non-Material dengan skor 4,43 (kategori ?sangat tinggi/akut?).Selanjutnya dalam analisis kualitatif untuk mendalami hasil temuan analisiskuantitatif, hasilnya menguatkan temuan tingkat ancaman yang terukur sangattinggi, yaitu Malaysia menunjukkan konsistensi kehadirannya di Ambalat gunamenguatkan klaimnya atas wilayah tersebut. Sebagai solusi, penelitian inikemudian menjalankan pengembangan skenario yang hasilnya mengarah padapentingnya pemenuhan kapabilitas Kohanudnas yang difokuskan padakemampuan menghalau sasaran udara sebelum memasuki Ambalat, serta perludidukung strategi penggelaran Alutsista secara efektif dengan kemampuan siaga1x24 jam/minggu guna mengantisipasi adanya fenomena ?gunung es?pelanggaran wilayah udara di Ambalat ABSTRACT This research purpose is to analyze the level of threat and vulnerability ofIndonesian airspace violations in Ambalat and scenario-capability-based airdefense to deal with them. The research is carried out using a mixed-method bycombining or associating the quantitative and qualitative forms. The result ofquantitative analysis through one sample t-test shows the difference between thethreat level set at 4 (category "high") and the higher measurement result, which is4.2098 (category "very high"), mainly characterized by Malaysia?s Desireindicator with score 4.55 (category "very high/acute"). Meanwhile, the result ofvulnerability analysis shows no difference between the "high" catagory set as 4,and the result of measurement which is also at "high" category scored 3.9811,which has the prominent indicator of Non-Material Losses Impact with the scoreof 4.43 (categorized as "very high/acute"). Furthermore, qualitative analysis isexecuted to explore the findings of the quantitative analysis, which the resultconfirms the finding of a very high threat level, about Malaysia?s intention toshow the consistency of its presence in order to strengthen its claim overAmbalat. As the solution, this research then run the scenario development whichthe result leads to the importance of compliance with Kohanudnas (National AirDefence Command) capability should focus on the ability to dispel air targetsbefore entering Ambalat, and needs to be supported with major weapons systemdeployment strategies effectively with the ability to standby 24 hours a day in aweek in anticipation of "iceberg" phenomenon of airspace violations in Ambalat |