Membongkar mitos dalam ideologi patriarki: kekerasan simbolik terhadap perempuan pada asas perkawinan poligami (analisis semiotika roland barthes dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka) = Dismantling the myth in ideology patriarchy symbolic violence against women in polygamous marriages principles roland barthes semiotics (analysis in film Soekarno : Indonesia Merdeka) / Rizal Kuncoro Romadhon
Rizal Kuncoro Romadhon;
Endah Triastuti, supervisor; Billy Sarwono, examiner; Pinckey Triputra, examiner
([Publisher not identified]
, 2016)
|
ABSTRAK Penelitian ini menelusuri bagaimana mitos-mitos tentang perempuandalam masyarakat patriarkal direproduksi dan disosialisasikan melalui media film,yang pada akhirnya dapat berpotensi menghasilkan kekerasan simbolik terhadapperempuan dalam konteks perkawinan poligami. Sebagai sebuah kritik sosialdalam kerangka paradigma kritis, penelitian ini juga menyoroti praktik poligamiyang dilakukan oleh Soekarno dengan berpihak pada perempuan sebagai korban.Analisis semiotika Roland Barthes yang digunakan dalam penelitian inimenunjukkan bahwa pesan dalam teks film Soekarno: Indonesia Merdekamemiliki hubungan intertekstual dengan mitos yang terkandung dalam teksUndang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang disahkan padaera Pemerintahan Orde Baru. Mitos fertilitas perempuan dan mitos ibuisme yangterkandung dalam kedua teks tersebut, menyebabkan perempuan mengalamiobyektifikasi sekaligus domestifikasi. Dengan memadukan konsep mitos RolandBarthes, kekerasan simbolik Pierre Bourdieu, dan symbolic annihilation dariGerbner dan Tuchman, penelitian ini menunjukkan bahwa film Soekarno:Indonesia Merdeka dapat menggiring opini penonton dalam hal poligami dengancara memperhalus penokohan karakter laki-laki dan sebaliknya menampilkankarakter perempuan dalam citra negatif mengikuti penggambaran arus utama ABSTRACT This study explores how myths about women in a patriarchal societyreproduced and disseminated through the medium of film, which in turn canpotentially generate symbolic violence against women in the context ofpolygamous marriages. As a social criticism within the framework of a criticalparadigm, this study also highlights the practice of polygamy by Soekarno and infavor of women as victims. Roland Barthes semiotic analysis used in this studyindicates that the message in the text of the film Soekarno: Indonesia Merdeka hasintertextual connection with the myth contained in the text of Act No. 1 of 1974on Marriage passed in the era of the New Order Government. By combining theconcept of myth by Roland Barthes, symbolic violence by Pierre Bourdieu, andsymbolic annihilation by Gerbner and Tuchman, this study shows that filmSoekarno: Indonesia Merdeka can lead the audience?s opinions in terms ofpolygamy by its way of refining characterizations of male characters andotherwise displaying female character in negative image following the mainstreamdepictions |
T45699-Rizal Kuncoro Romadhon.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T45699 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 146 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T45699 | 15-17-742163585 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20432603 |