ABSTRAK Laju urbanisasi, modernisasi dan pertumbuhan penduduk di negara berkembangmenjadi penyebab munculnya penyakit tidak menular (PTM). Indonesia denganpopulasi 247 juta jiwa memiliki prosentase kematian akibat PTM sebesar 71%(1.106.000 jiwa) dan 23% meninggal usia muda. Sindrom metabolik (SM) adalahkumpulan faktor risiko meliputi obesitas, resistensi insulin, dislipidemia, danhipertensi yang akan bermuara pada peningkatkan risiko terjadinya diabetesmellitus (DM) dan penyakit kardiovaskular (PKV). Tujuan penelitian ini adalahmengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan sindrom metabolikpada pegawai instansi pemerintah yang bekerja di lingkungan pelabuhan TanjungPriok dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menemukanbahwa prevalensi sindrom metabolik pada pegawai instansi pemerintah dilingkungan pelabuhan Tanjung Priok adalah sebesar 38,7 %. Variabel independenyang signifikan dengan kejadian sindrom metaboli yaitu umur (nilai p=0,0005),lama kerja (nilai p=0,0005), asupan karbohidrat (nilai p=0,032), dan aktifitas fisik(nilai p=0,003). Variabel yang paling dominan mempengaruhi sindrom metabolikadalah aktifitas fisik (OR=2,066; CI 95%=1,118-3,819). Individu dengan sindrommetabolik memiliki risiko 5 (lima) kali lebih besar untuk menderita diabetesmellitus tipe 2 dan berisiko 3 (tiga) kali lebih tinggi untuk menderita penyakitkardiovaskular. Oleh karena itu, diperlukan strategi pencegahan seperti skrining,penyediaan pos PTM, peningkatan aktifitas fisik, dan konsumsi makanan sehat danbergizi. ABSTRACT Urbanization rate, modernization and population growth in developing countriesbecomes the causes of non-communicable diseases (NCDs). Indonesia with apopulation of 247 million people has a percentage of deaths from NCDs by 71%(1.106 million people) and 23% died young. Metabolic syndrome (SM) is acollection of risk factors include obesity, insulin resistance, dyslipidemia, andhypertension will lead to increasing the risk of diabetes mellitus (DM) andcardiovascular disease (CVD). The purpose of this study was to determine whatfactors are associated with the metabolik syndrome on government employees whowork in the port of Tanjung Priok using cross sectional design study. This studyfound that the prevalence of metabolik syndrome in employees of governmentagencies in the port of Tanjung Priok is 38.7%. The independent variables weresignificant with metabolik syndrome were age (p = 0.0005), duration of working (p= 0.0005), carbohydrate intake (p = 0.032) and physical activity (p = 0.003). Themost dominant variable affecting the metabolik syndrome is a physical activity (OR= 2.066; 95% CI = 1.118 to 3.819). Individuals with metabolik syndrome have arisk five (5) times more likely to suffer from diabetes mellitus type 2 and risk of 3(three) times more likely to suffer from cardiovascular disease. Therefore, it isnecessary to conduct prevention strategies such as screening, provision of NCDspost, increasing physical activity, and consumption of healthy and nutritious food; |