ABSTRAK Kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Bengkulu tahun 2015 menyebabkan adanyapencemaran udara baik di dalam maupun di luar ruangan. Hal ini juga mengakibatkanmeningkatnya kejadian ISPA pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan kondisi rumah, kepadatan hunian dan pajanan asap terhadap kejadian ISPA pada balitadi Kota Bengkulu saat kebakaran hutan tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalahcase control. Kasus merupakan balita yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan dan didiagnosamenderita ISPA dan kontrol adalah dua balita tetangga kasus yang ditemui pertama kali. Hasilanalisis menunjukkan bahwa jenis atap (OR: 2,79; 95% CI: 1,36-5,69), ventilasi (OR: 2,60; 95%CI: 1,39-4,84), kepadatan hunian (OR: 2,14; 95% CI: 1,07-4,28), dan asap bahan bakar memasak(OR: 4,14; 95% CI: 1,56-10,9) memiliki hubungan yang kuat terhadap ISPA. Jadi, ada hubunganantara kondisi rumah, kepadatan hunian dan pajanan asap terhadap kejadian ISPA pada Balitasetelah dikontrol oleh variabel kovariat ABSTRACT Forest fire which was happened in Province Bengkulu in 2015 can cause indoor or outdoor airpollution. It can increase Acute Respiratory Infection (ARI) in children under five years old. Theaims of this study was to find out the relationship of house conditions, overcrowded conditionsand smoke for ARI in under five years old in Bengkulu city when forest fire in 2015. Theresearch was done with case control design. Cases are children under five who visited primaryhealth care and were diagnosed ARI. Controls are two children under five who were cases?neighbors who met first. It found that a significant association between improper roof (OR: 2,79;95% CI: 1,36-5,69), inadequate ventilation (OR: 2,60; 95% CI: 1,39-4,84), living inovercrowded conditions (OR: 2,14; 95% CI: 1,07-4,28), and indoor air pollution from ofcombustion from fuel used for cooking (OR: 4,14; 95% CI: 1,56-10,9). In conclusion, there arerelation of house conditions, overcrowded conditions and smoke for ARI in children under fiveyears old in Bengkulu City when forest fire in 2015 after controlled by covariate variables. |