ABSTRAK Merkuri merupakan polutan global yang banyak ditemukan baik alam maupunhasil kegiatan manusia. Salah satu sumber pencemaran terbesar merkuri berasaldari pertambangan emas skala kecil (PESK) yang dilakukan oleh masyarakat.Mekanisme yang tepat dari efek toksik Hg masih belum jelas, namunmalondialdehide (MDA) merupakan salah satu biomarker utama yang digunakanuntuk mengetahui kejadian stres oksidatif akibat pajanan merkuri. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis kejadian stres oksidatif melalui pengukuran MDAplasma darah pada masyarakat yang terpajan merkuri. Metode penelitian inimenggunakan desain cross sectional, pemilihan sampel menggunakan sistemrandom sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 69 responden yangterdiri dari 18 laki-laki dan 51 perempuan. Pengukuran kadar total merkuri darahmenggunakan alat ICP-MS dan pemeriksaan kadar Malondialdehide denganmenggunakan TBARS. Usia, jenis kelamin, pekerjaan, status merokok danaktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan rataratakadar merkuri dalam darah masyarakat adalah 11,09 μg/L dan kadar MDAadalah 0,419±0,130 nmol/ml. Berdasarkan uji statistik, kadar merkuri dalam darahmanunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan terhadap peningkatan kadarMDA setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, status merokok danaktivitas fisik. Namun, orang dengan kadar merkuri dalam darah >5,8 μg/Lmemiliki risiko 1,27 kali lebih tinggi untuk mengalami stres oksidatif (dengankadar MDA >0,419 nmol/ml) dibanding orang dengan kadar merkuri darah < 5,8μg/L. Untuk penelitian berikutnya disarankan dengan mengukur biomarker stresoksidatif lainnya seperti Superoxyde dismutase (SOD) dan 8-hydroxy-2-deoxyguanosine (8-OHDG). ABSTRACT Mercury is a global pollutant that found in nature or as the result of human activity.One of the largest sources of mercury pollution comes from community related tosmall-scale gold mining. The proper mechanism of the toxic effects of Hg remainsunclear, however, malondialdehyde (MDA) is one of the main exposure which isused to determine the incidence of oxidative stress. This research aims to analyze theoxidative stress status by measuring the MDA plasma in communities exposed tomercury. This research method using cross sectional design, sample selection used asystem random sampling. The number of samples as many as 69 respondentsconsisting of 18 men and 51 women. Measurement of blood mercury levels used anICP-MS and checking the levels of malondialdehyde used the TBARS. Age, sex,occupation, smoking status and physical activity was measured using a questionnaire.The results showed the average of mercury levels in community?s blood was 11,09μg/L and levels of MDA was 0,419±0,130 nmol/ml. Based on statistical test, themercury levels in blood showed not significant relationship to the increase of MDAlevels after controlled age, gender, occupation, smoking status and physical activity.However, people with blood mercury levels >5,8 μg/L had 1,27 times higher risk tosuffer from oxidative stress (with MDA >0,419 nmol/ml) than those with bloodmercury levels <5,8 μg/L, For their next study is advisable to measure the biomarkersof oxidative stress such as Superoxyde dismutase (SOD) and 8-hydroxy-2-deoxyguanosine (8-OHDG).; |