ABSTRAK Pendahuluan. Penggunaan autograft dalam fusi interkorpus tulang belakangmasih menjadi pilihan utama, tetapi jumlah yang terbatas dan morbiditas padatempat donor mendorong penggunaan substitusi tulang. Kombinasi HA dan DBMmenjadi pilihan utama selain autograft dalam fusi interkorpus, namun hasil yang ada menunjukan variasi diantara jenis DBM. Tujuan penelitian ini untukmengevaluasi luaran klinis dan radiologis fusi interkorpus lumbal menggunakankombinasi DBM dan HA.Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan prospektif cohort pada 35 pasienyang terbagi atas 18 pasien kelompok autograft dan 17 pasien kelompokkombinasi HA dan DBM. Pasien merupakan pasien spondilosis lumbal yangdiindikasikan untuk tindakan operatif. Evaluasi klinis pada masing-masingkelompok pasca operasi menggunakan VAS, JOA dan ODI yang dinilai padabulan ke-3, 6 dan 12. Evaluasi radiologis pada masing-masing berupa fusi dievaluasi dengan ct scan pada bulan ke-12. Karakteristik pasien seperti jeniskelamin, usia, riwayat merokok, level operasi, dan BMI juga dievaluasi.Temuan Penelitian. Dua orang ahli bedah orthopaedi tulang belakang melakukan operasi stabilisasi posterior dan TLIF. Terdapat 55 pasien (27 kelompok autograft, 28 kelompok kombinasi HA dan DBM) yang masuk ke dalam kriteria, 9 pasien dari masing-masing kelompok di eksklusi karena tidak dapat di follow up sampai 12 bulan. Perbandinagn skor VAS, JOA dan ODI diantara kedua kelompok tidak menunjukan perbedaan yang bermakna dengan nilai p masing-masing 0,599, 0,543 dan 0,780. Perbandingan fusi antara kelompok autograft dan kombinasi HA dan DBM menunjukan nilai p 1,000, sehingga tidak bermakna secara statistik.Simpulan Hasil luaran klinis dan radiologis pada penggunaan kombinasi HA danDBM dalam fusi interkorpus tidak menunjukan inferioritas bila dibandingkandengan autograft. Kombinasi HA dan DBM dapat dipertimbangkan sebagaialternatif bagi pasien spondilosis lumbal yang diindikasikan untuk tindakanoperatif. ABSTRACT Introduction The use of autograft still remains a gold standard in lumbarinterbody fusion surgery, but the limited amount and donor site morbidityencourages the use of bone substitute. Combination of HA and DBM become amain choice other than autograft in lumbar interbody fusion, however there were variable result between DBM product. These research was aimed to evaluate the clinical and radiological outcome of interbody fusion using combination of DBM and HA.Methods A cohort prospective research was conducted in 35 patients that were divided into 18 autograft group patients and 17 combination of HA and DBM group patient. All the patients were diagnosed with lumbar spondylosis and indicated for surgery. Clinical evaluation on each group was evaluated using VAS, JOA and ODI on the 3rd, 6th and 12th month post operatively. Radiologic outcome of fusion was evaluated using ct scan on the 12th month. Other patient characteristic such as sex, age, smoking history, level operation dan BMI were also evaluated in this research.Results Two orthopaedic spine surgeon conducted the posterior stabilization and TLIF procedure. There were 55 patients (27 autograft group patients, 28combination of HA and DBM group patients) that was included according to the criteria, 9 patients on each group were excluded due to loss of follow up below 12 months. Comparison of VAS, JOA and ODI score between the two group did not show any difference that significant statiscally with the p value was 0.599, 0.543, and 0.780 each. Comparison of fusion rate between the two groups showed p value of 1.000 which was not significant statiscally.Conclusions Clinical and radiological outcome of combination of HA and DBMin lumbar interbody fusion did not show inferiority compared with autograft.Combination of HA and DBM can be considered as an alternative in lumbarspondylosis patient that need operative procedure |