ABSTRAK Standard Factory Building (SFB) emerge as a new type of industrial property in Indonesia's industrial property market along with the development of industrial activities and technologies. Unlike any other type of industrial property, SFB doesn't need a specific spatial requirements and is developed in a large number with a typical design. Never the less, market demand for this property is increasing. Therefore this topic became an interesting subject to be researched and bring out a research question why would many developer choose to develop SFBThe hypothesis which produced from literature research to answer the question is that SFB has a multifungtional dan flexible space. The hypothesis is tested using a case study method with qualitative approached. The analysis needed to answer the reasearch question is an overall analysis toward the cases, multifunctional and flexible space analysis, also industry type analysis.The result of those analysis is that SFB is indeed multifunction and has a high flexibility. SFB flexibility form including using the space for multiple function and tronsforming its space without changing the dimention and main structure. These transformation including room division, floor deck addition, unit integration, and loading access closure. Other than industrial and warehousing function, SFB also suitable for supporting activities such as offices, trade, and services function ABSTRACT Seiring dengan perkembangan kegiatan dan teknologi industri, Standard Factory Building (SFB) muncul sebagai jenis properti industri baru di pasaran properti industri Indonesia. Jenis properti ini merupakan hal yang menarik untuk dikaji, karena aktivitas industri umumnya memerlukan kebutuhan ruang yang spesifik, sedangkan SFB disediakan secara masal dengan unit yang tipikal. Walaupun demikian, demand SFB terus meningkat. Hal ini memunculkan pertanyaan penelitian, mengapa banyak pengembang mengembangkan SFBHipothesis yang didapatkan dari kajian literatur adalah SFB memiliki ruang yang multi guna dan fleksibel. Untuk menguji hipotesis ini, digunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Analisis yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah dengan analisis kasus secara umum, kemultigunaan ruang, fleksibilitas ruang, dan jenis industri.Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa SFB bersifat multi guna dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Bentuk fleksibilitas yang ditemukan, selain memanfaatkan ruang dalam untuk berbagai kegunaan, SFB juga mengalami transformasi ruang antara lain dalam bentuk penyekatan ruang, penambahan lantai, penggabungan unit, serta penutupan akses bongkar muat barang. Transformasi ini merupakan bentuk fleksibilitas ruang yang tidak merubah dimensi dan struktur utama SFB. Selain mewadahi aktivitas industri dan pergudangan, SFB juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kegiatan pendukung, seperti kegiatan perkantoran, perdagangan, dan jasa karena sifatnya yang multi guna. |