Politik dalam evaluasi kebijakan publik, studi kasus: unsur politis pada evaluasi pelaksanaan kebijakan kurikulum 2013 (permendikbud no.159/2014) yang berimplikasi pada penundaan kurikulum 2013 (permendikbud no.160/2014) = Politics within public policy evaluation case study politics factor on evaluation of policy implementation of curriculum 2013 permendikbud no 159 2014 which implicates on policy implementation postponement of curriculum 2013 permendikbud no 160 2014 / Marsha Javierra
Marsha Javierra;
Julian Aldrin Pasha, supervisor; Firmanzah, examiner; Kamarudin, examiner; Syaiful Bahri, examiner
([Publisher not identified]
, 2016)
|
ABSTRAK Penelitian dilatar belakangi oleh terjadinya dualisme kurikulum yang saat inidigunakan dalam pendidikan Indonesia. Terdapat sebagian besar sekolah yangmenggunakan KTSP 2006 dan sebagian sekolah yang menggunakan Kurikulum2013. Kurikulum 2013 disahkan di masa Mendikbud Moh.Nuh yang kemudiandiimplementasikan secara serentak pada tahun ajaran 2014/2015. Tiga bulansetelah implemetasi serentak dilakukan, muncul hasil evaluasi Kurikulum 2013.Kemudian terbitlah Permendikbud No.159/2014 Tentang Evaluasi Kurikulumyang pada intinya menjelaskan bahwa evaluasi telah dilaksanakan sehinggapedoman evaluasi pada Permendikbud No.81A/2013 tidak lagi berlaku. Pascaperalihan jabatan, Mendikbud Anies Baswedan melihat keganjilan tersebut danmenugaskan Tim Sebelas untuk meninjau Permendikbud No. 159/2014. Hasilnyamengungkapkan bahwa evaluasi tersebut terburu-buru dan pelaksanaanKurikulum 2013 terkesan dipaksakan. Oleh sebab itulah diterbitkanPermendikbud No.160/2014 tentang penundaan Kurikulum 2013.Analisa kasus menggunakan konsep Evaluasi dalam Kebijakan Pendidikan OlehUS Committee in Program Evaluation in Education Assembly yang menjelaskancara ideal melakukan evaluasi pada kebijakan yang menyangkut pendidikan.Konsep Policy Development Framework oleh Meredith Edwards yangmemberikan pemaparan tahapan kebijakan publik yang detail dan pokokpertanyaan dalam melakukan studi evaluasi. Penelitian berjenis eksplanatifanalisisdan argumentative. Peneliti melakukan studi lapangan untukmengumpulkan informasi. Informasi diperoleh dari hasil wawancara dengan pihakterkait di lingkungan Kemendikbud, mencari dokumen terkait di Badan Penelitiandan Pengembangan Kemendikbud, dan menambah informasi pendukung melaluiartikel berita di media massa.Penelitian menemukan bahwa terdapat agenda politik yakni untuk membangunwarisan kinerja yang dilakukan baik oleh Mendikbud Moh. Nuh maupunMendikbud Anies Baswedan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dalamproses kebijakan publik, tidak berlaku proses tahapan melainkan siklus. Sebabmasalah bisa jadi tidak dituliskan dalam hasil evaluasi tapi justru evaluasi itusendiri adalah awal masalah ABSTRACT The background research is the dualism curriculum which currently used inIndonesian education. There is a majority of schools that use KTSP 2006 andsome schools use the Curriculum of 2013. Curriculum 2013 was ratified in theMendikbud Moh.Nuh period, then it is implemented simultaneously in theacademic year 2014/2015. Three months after the implementation is donesimultaneously, appeared evaluation results of Curriculum 2013. Then publishedPermendikbud 159/2014 About the Curriculum Evaluation which basicallyexplains that the evaluation has been carried out so that the evaluation guidelineson Permendikbud No.81A / 2013 are no longer valid. Post-transition office,Education Minister Anies Baswedan identify those anomalies and assign TimSebelas to review Permendikbud No. 159/2014. The results reveals that theevaluation results on Permendikbud No.159/2014 was published in a rush and theimplementation of Curriculum 2013 somewhat forced to happened. That is whyEducation Minister Anies Baswedan published Permendikbud 160/2014 aboutthe postponement of Curriculum 2013 implementation.Analysis of this case are using the concept of Policy Evaluation in Education ByUS Committee in Program Evaluation in Education Assembly which describes theideal way to evaluate the policies relating to education. The concept of PolicyDevelopment Framework by Meredith Edwards which exposure stage of publicpolicy detail and basic questions within an evaluation study. The research is kindof analytical-explanation and argumentative research. Researchers conducted afield study to collect information. Information obtained from interviews withstakeholders in Kemendikbud, seeking documents related Kemendikbud Researchand Development Agency, and add some supporting information through newsarticles in the mass media. The study found that there is a political agenda whichis to build a legacy by both the Education Minister Moh. Noh and EducationMinister Anies Baswedan. The results of this study explains that in the process ofpublic policy, do not apply stages form but preferably use cycle form. Because theproblem may not be written in the results of the evaluation but rather be thatevaluation itself is the beginning of the problem |
T46827-Marsha Javierra.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T46827 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xvi, 361 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T46827 | 15-18-810252143 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20433918 |