Strategi pemertahanan wayang marionette di Mandalay, Myanmar: suatu kajian budaya wilayah = The retention strategies of marionette puppet shadow in Mandalay, Myanmar a cultural area study
Purwaningsih;
Vincentia Irmayanti Meliono, supervisor; Agus Aris Munandar, examiner; Maman Lesmana, examiner; Ade Solihat, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016)
|
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemertahanan wayang marionette di Mandalay, Myanmar. Teori budaya dan studi wilayah serta ancangan fungsional-struktural yang dikembangkan oleh Talcott Parsons digunakan dalam penelitian ini. Teori Fungsional-Struktural memandang bahwa kehidupan masyarakat adalah suatu sistem. Sistem tersebut dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Fungsional-struktural digunakan untuk melihat perubahan kesenian wayang marionette sebagai sebuah sistem menuju keseimbangan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan metode studi pustaka dan observasi media internet.Hasil penelitian ini menujukan bahwa ada kesenian wayang marionette masih tetap bertahan, karena adanya beberapa perubahan dalam sistem pertunjukan wayang marionette seperti durasi pertunjukan, dekorasi panggung, aspek cerita, dan bahasa, serta sistem manajemen seperti pemasaran dan sumber daya manusia. Perubahan tersebut dilakukan melalui inovasi dan adaptasi. Selain itu, fungsi religi wayang marionette masih tetap ada yang digunakan oleh masyarakat Myanmar dalam kegiatan keagamaan dan fungsi hiburan yang dikreasikan secara inovatif. Serta adanya kesadaran sekelompok masyarakat Mandalay, Myanmar untuk terus memelihara kesenian tersebut dengan melakukan upaya transmisi (pewarisan) dan pemanfaatan teknologi dan informasi masa kini dalam mengembangkan eksistensi wayang marionette. This theses aims to know the retention strategies of the marionette puppet shadow in Mandalay, Myanmar. A Cultural theory, an area study and definition of structural functionalism developed by Talcot Parson is used to do the research. This theory views that life of a society is a system. The system can change corresponding to the situation and condition. In the marrionette puppet shadow, structural functionalism is used to see the changes of art in the puppet shadow as a system that go through a balance. This project is a descriptive-qualitative research using a method of literature studies and observation the online medias.The result shows that the art of marionette puppet shadow is still continuing because there are several alterations in the system of performance such as a duration, the stage decoration, the narrative aspect and its languages, and in the system of management like tourism marketing, and human resources. This alteration is called innovation and adaptation. In addition, religious function of marionette puppet is still exist used by the people of Myanmar in religious activities and entertainment fungction created innovatively. As well as their awareness to continue in maintain the art to make transmission effort (inheritance) and the use if technology and information present in developing marionette puppet existence. |
T46083-Purwaningsih.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T46083 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ita rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; Computer (rdadontent) |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xvii, 130 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T46083 | 15-18-012310608 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20434082 |