Tesis ini menguji secara empiris dinamika hubungan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap pertumbuhan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika dan Trade-Weighted Index (TWI). TWI merupakan nilai tukar efektif absolut yang tidak hanya menggambarkan nilai satu nilai tukar saja. Penelitian ini dilakukan terhadap 11 negara mitra dagang utama yang memenuhi nilai ekspor dan impor terbesar seluruh komoditas ditahun 1999 (memenuhi 70%) dan nilai tukar masing-masing negara terhadap dolar Amerika, guna memenuhi perhitungan TWI Indonesia. Seluruh variabel penelitian menggunakan data bulanan dari tahun 1999-2013 dengan menggunakan model Vector Auto Regression (VAR). Kausalitas Granger menggambarkan adanya hubungan satu arah antara IHSG, dengan TWI dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Dari pengestimasian model VAR dapat disimpulkan bahwa IHSG dapat menjadi leading indicator terhadap sektor riil. Selain menggunakan VAR, penelitian ini juga menggunakan Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD). Dari analisis IRF, diperoleh bahwa IHSG dan TWI merespon negatif terhadap shock nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika. TWI juga merespon negatif terhadap shock IHSG. Sedangkan, kecepatan penyesuaian respon IHSG lebih cepat dibandingkan TWI terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika. Namun terhadap shock IHSG, TWI memiliki kecepatan respon yang lebih cepat. Sedangkan pada hasil analisis VD, tenyata yang memberikan kontribusi pengaruh yang paling besar terhadap TWI adalah nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika. This thesis empirically test the relationship dynamics of growth of Jakarta Composite Index (JCI) on the growth of Exchange Rate against the US Dollar and Trade-Weighted Index (TWI). TWI is an absolute effective exchange rate and does not express the price of any single currency. This study was conducted on 11 major trading partners that meet the export and import value of all commodities most in 1999 (meet 70%) and the exchange rate of each country against the US dollar, in order to meet the TWI of Indonesia. The entire study variables using monthly data from the years 1999-2013 with Vector Auto Regression (VAR) models. Granger causality describe a one-way relationship between JCI, with TWI and the rupiah against the US dollar. Estimating by the VAR model, it can be concluded that JCI can be a leading indicator of the real sector. In addition to using the VAR, this study also uses Impulse Response Function (IRF) and Variance Decomposition (VD). From the analysis of IRF, obtained that JCI and TWI respond negatively to the shock value of Rupiah against USD, TWI also responded negatively to the shock of JCI. Meanwhile, the speed of adjustment JCI responses faster than TWI against USD. But,TWI has a faster speed response against JCI shocked. While the results of the analysis of VD, poorer that the greatest influence on the TWI is Rupiah against USD. |