Pembingkaian melalui mass self-communication sebagai mekanisme kekuasaan dalam masyarakat jaringan studi terhadap penggunaan situs web dan hyperlink oleh gerakan lingkungan Indonesia = Framing through mass self communication as a mechanism of power in the network society study of the uses of websites and hyperlinks by Oriza Indonesian environmental movement
Adde Oriza Rio;
Sasa Djuarsa Sendjaja, promotor; Alois Agus Nugroho, co-promotor; Zulhasril Nasir, examiner; M. Alwi Dahlan, examiner; Ilya Revianti Sudjono Sunarwinadi, examiner; Soerjanto Poespowardojo, examiner; Billy Sarwono, examiner; Pinckey Triputra, examiner; Eriyanto, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016)
|
Penelitian ini mempelajari pengunaan situs web dan hyperlink oleh gerakan lingkungan Indonesia sebagai komunikasi massa-diri yang dipandang sebagai mekanisme kekuasaan gerakan sosial dalam masyarakat jaringan. Dengan mempergunakan pendekatan campuran menghubungkan analisis jaringan hyperlink dan analisis pembingkaian, ditemukan bahwa komunikasi diri-massa gerakan sosial melalui situs web dan hyperlink menjadi mekanisme kekuasaan dalam jaringan gerakan sosial sendiri, gerakan sosial akan mempergunakan bingkai ketidakadilan untuk mengonstruksi realitas sosial karena bertujuan membangkitkan kemarahan masyarakat namun cenderung kurang mempergunakan bingkai agensi sehingga tidak dapat membangkitkan harapan, identitas gerakan sosial cenderung menjadi identitas resistensi sehingga berhadaphadapan dengan identitas melegitimasi namun tidak menjadi komunitas tertutup dalam masyarakat. This research study the uses of websites and hyperlink by Indonesian environmental movement as mass-self communication as mechanism of power in the network society. Using hyperlink network analysis and framing analysis, this research found that: environmental movements used websites and hyperlink as mechanisms of power in the networks of environmental movements; environmental movements used the injustice frame to raise public anger, but are less using the agency frame so public hope is not raised, environmental movements identity tend to be resistance identity which is conflicting with legitimizing identity but environmental movements did not become a closed community within the society. |
D2196-Adde Oriza Rio.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | D2196 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 314 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
D2196 | 07-18-476157796 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20434202 |