Permodelan multilevel analisis pengukuran kinerja program kesehatan anak (KN1) di 8 Propinsi di Indonesia = Multilevel modeling analysis performance measurement children's health program (KN1) at 8 provinces in Indonesia
Triseu Setianingsih;
Purnawan Junadi, promotor; Adang Bachtiar, co-promotor; Sudijanto Kamso, examiner; Dumilah Ayuningtyas, examiner; Ede Surya Darmawan, examiner; Aria Kusuma, examiner; Soewarta Kosen, examiner; Artha Budi Susial Duarsa, examiner
([Publisher not identified]
, 2016)
|
ABSTRAK Di Indonesia Angka kematian neonatus masih belum mengalami penurunan daritahun 2007 sampai dengan tahun 2012 yaitu 19/1000 KH (SDKI,2012).Sebagian besarkematian neonatal yang terjadi setelah 6-48 jam pasca kelahiran dapat dicegah denganperawatan bayi baru lahir yang tepat dan dimulai segera setelah melahirkan melaluiKunjungan neonatal pertama (KN1) yang adekuat dan sesuai standar (WHO,2012). Namunkualitas pelayanan KN1 masih belum sesuai dengan target yang diharapkan. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis secara multivel faktor-faktor yang mempengaruhiKunjungan neonatal pertama dari berbagai level.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan didukung oleh penelitiankualitatif. Sampel yang digunakan untuk masing-masing level adalah 1014 ibu bayi untuklevel 1, 95 orang pengelola desa untuk level desa, 51 pengelola Program kesehatan anakPuskesmas untuk level 3 dan 13 pengelola Program kesehatan anak kabupaten untuk level4 yang ada di 8 Propinsi di Indonesia. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat,bivariat, multivariat dengan Regresi Logistik dan permodelan Multilevel denganmenggunakan analysis multilevel regression logistic random intercept model denganmenggunakan Program Stata 14.0. Metode triangulasi digunakan dalam studi kualitatifuntuk menjaga validitas data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa capaian KN1 askes sebesar 47.5% lebih tinggidibanding KN1 berkualitas yaitu 29.3 %. Hasil pemodelan multilevel menunjukkan bahwavariabel yang paling besar pengaruhnya terhadap KN1 Akses dan kualitas adalah Penolongpersalinan dengan PValue.0.000 dan OR=3.359 untuk KN1 akses dan PValue 0.04 dan OR= 3.035 untuk KN1 kualitas. Pada permodelan akhir, secara bersama-sama kontribusisemua level pada KN1 akses sebesar 57.27 % sedangkan untuk KN1 kualitas sebesar87.76%. Berdasarkan penerapan manajemen mutu total sebagian besar 52.6 % Puskesmasberada pada fase 2 dan Level 2 yaitu masih berorientase ke Proses belum mengarah kepenerapan Total manajemen mutu (TQM). Penelitian ini menunjukkan kesesuaian polahubungan antara enabler dan result sesuai pola dalam EFQM model.Disarankan kepada Dinas Kesehatan kabupaten dan Kementerian Kesehatan, untukmengupayakan dan menjamin keberadaan dan pendistribusian bidan di setiap desa danmengoptimalkan perencanaan tenaga kesehatan (bidan) sesuai PMK N0.33 Tahun 2015.Disarankan kepada Puskesmas untuk mengupayakan kontak antara petugas kesehatandengan ibu bayi sebelum kelahiran bayi untuk meningkatkan akses pada periode berikutnyayaitu KN1. Perlu adanya kerjasama dan kemitraan yang baik antara puskesmas denganpengelola desa untuk menguatkan keberdayaan desa dalam bidang kesehatan sehinggapada level individu ibu menjadi lebih berdaya dan memiliki peluang yang besar untukmembawa anaknya dalam pelaksanaan KN1 , selain itu untuk meningkatkan kualitasmanajemen Puskesmas perlu adanya supervisi dan penerapan SMM (Sistem ManajemenMutu) Puskesmas misalnya melalui penerapan ISO untuk menjamin Pelayanan Prima danpengelolaan Puskesmas yang berkualitas. ABSTRACT Neonatal mortality rate in Indonesia is still experiencing a decrease from 2007 upto 2012, namely 19/1000 KH (IDHS, 2012) .Most of neonatal deaths that occur after 6-48hours after birth can be prevented with newborn care is appropriate and started soon afterbirth through the first neonatal visit (KN1) adequate and appropriate standards (wHO,2012). However KN1 service quality still does not meet the expected target. This studyaims to analyze multivel factors affecting neonatal visit was the first of a variety of levels.This research is a quantitative research was supported by qualitative research. Thesample used for each level is 1014 mothers of infants to level 1, 95 managers of the villageto the village level, 51 managers of health programs Child Health Center for level 3 and 13managers Program child health districts to level 4 in 8 Provinces in Indonesia , The dataanalysis was done through univariate, bivariate, and multivariate logistic regressionmodeling Multilevel analysis using multilevel logistic regression models with randomintercept using the program Stata 14.0. Triangulation method used in a qualitative study tomaintain the validity of the data.The results showed that the achievement KN1 askes by 47.5% higher than thequality KN1 ie 29.3%. Multilevel modeling results indicate that the variables that mostinfluence on KN1 Access and quality are labor Helper with PValue.0.000 and OR = 3.359for KN1 access and pvalue 0:04 and OR = 3,035 for KN1 quality. At the end of themodeling, jointly contribute to the KN1 access all levels of 57.27% while for KN1 qualityof 87.76%. Based on the application of total quality management largely PHC 52.6% arein Phase 2 and Level 2 is still berorientase to process not yet led to the implementation oftotal quality management (TQM). This study demonstrated the suitability of the pattern ofrelationships between enablers and the result according to the pattern in the model EFQM.Suggested to the District Health Office and the Ministry of Health, to seek andensure the presence and distribution of midwives in every village and optimize the planningof health professionals (midwives) in accordance PMK N0.33 Year 2015. It is suggestedto contact the health center to seek health care workers with the baby's mother before birthbaby to improve access in the next period that is KN1. The need for cooperation andpartnership between local health centers with managers of the village to strengthen theempowerment of villagers in the health sector so that at the level of individual mothersbecome more empowered and have a great opportunity to bring his son in theimplementation KN1, in addition to improving the quality of management of PHC need forsupervision and implementation of QMS (quality Management System) health centers forexample through the implementation of ISO to guarantee the quality Service and qualitymanagement of the health center. |
![]()
|
No. Panggil : | D2194 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 298 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
D2194 | 07-18-498027334 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20434228 |