Determinan hasil pengobatan tuberkulosis di rumah sakit rujukan Asiyiyah community TB care di DKI Jakarta = Determinants of treatment results tuberculosis referral hospital Asiyiyah community TB care
Rifqatussaadah;
Sudijanto Kamso, promotor; Purwantyastuti Ascobat, supervisor; Ratna Djuwita Hatma, supervisor; Ella Nurlaella Hadi, examiner; Sutanto Priyo Hastono, promotor; Besral, examiner; Soewarta Kosen, examiner; Artha Budi Susial Duarsa, examiner
([Publisher not identified]
, 2016)
|
ABSTRAK Indonesia saat ini berada pada urutan kedua negara dengan kasus TB paru terbanyak,dibawah India dan Cina. Angka prevalensi TB Paru tahun 2015 mencapai 647 per 100.000dan insidens 399, Indonesia diprediksi akan mencapai 1 juta kasus per tahun. StrategiDirectly Observed Treatment Short Course (DOTS) merupakan strategi yang dikeluarkanoleh WHO dalam penanggulangan TB.Beberapa rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan TB kepada masyarakat danjuga melibatkan masyarakat secara aktif untuk mendukung program penanggulangan TBadalah Rumah Sakit Islam (RSI) yang dimiliki oleh organisasi Muhammadiyah yaitu RSIPondok Kopi, RSI Cempaka Putih, dan RSI Sukapura. Rumah sakit swasta tersebutbekerjasama dengan organisasi masyarakat peduli TB yang dikenal sebagai ?AisyiyahCommunity TB Care. ?Aisyiyah termasuk salah satu organisasi masyarakat lokal yangdipercaya dan dipilih untuk mendapatkan dana hibah melalui Global Fund for AIDS,Tuberculosis and Malaria (GF ATM) dengan menjadi principal recipient atau pengeloladana langsung.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengawas Menelan Obat (PMO) baik pada tahun2010 dan 2014 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil pengobatan TB AngkaCDR di rumah sakit pada tahun 2010 pada saat ada dukungan ?Aisyiyah mencapai angka68%, sedangkan pada tahun 2014 setelah tidak ada dukungan ?Aisyiyah angka CDR menurunmenjadi 40%. Sedangkan jumlah pasien TB yang sembuh (Cure Rate) pada tahun 2010mencapai 66% sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 41%, sehinggaada perbedaan 25% dalam pencapaian angka kesembuhan. PMO pada tahun 2010 berasal darikader ?Aisyiyah (35%) dan keluarga pasien (65%). Sedangkan pada tahun 2014 PMO semuaberasal dari keluarga pasien (100%). Perbedaannya adalah PMO yang berasal dari ?AisyiyahCommunity TB Care adalah mereka yang sudah mendapat pelatihan-pelatihan mengenaipengobatan TB dan mereka melakukan pengawasan melekat kepada pasien dari awalpengobatan sampai dinyatakan sembuh.Oleh karena itu selanjutnya direkomendasikan untuk memilih PMO tidak berasal darikeluarga tetapi orang yang lebih disegani oleh pasien dan telah mendapatkan pelatihanpelatihanmengenai pengobatan TB. Selain itu perlu dibuat kartu kinerja PMO sehinggaseluruh kegiatan PMO terpantau dengan baik selama mendampingi pasien berobat hinggasembuh. ABSTRACT Indonesia is currently the second country with the most cases of pulmonary tuberculosis,below India and China. Pulmonary TB prevalence rate in 2015 was 647 per 100,000 andincidence of 399, Indonesia is predicted to reach 1 million cases per year. Strategy of DirectlyObserved Treatment Short Course (DOTS) strategy is issued by WHO in TB control.Some private hospitals that provide services to the community TB and also involve thecommunity actively to support TB control program is Islamic Hospital (RSI) which is ownedby the organization Muhammadiyah ie RSI Pondok Kopi, Cempaka Putih RSI and RSISukapura. The private hospital care in collaboration with community organizations TB,known as' Aisyiyah Community TB Care. 'Aisyiyah including one local communityorganizations are trusted and selected for a grant from the Global Fund for AIDS,Tuberculosis and Malaria (GF ATM) to be the principal recipient or the fund managerdirectly. The results showed that the Supervisory Swallowing Drugs (PMO), both in 2010and 2014 had a significant effect on the results of TB treatment digits to CDR in hospital in2010 when no support 'Aisyiyah reached 68%, whereas in 2014 after no support 'AisyiyahCDR figure dropped to 40%. While the number of TB patients cured (Cure Rate) in 2010reached 66% while in 2014 decreased to 41%, so there is a 25% difference in achieving curerates. PMO in 2010 came from the cadres' Aisyiyah (35%) and the patient's family (65%).Whereas in 2014 the PMO all come from families of patients (100%). The difference iscoming from the PMO 'Aisyiyah Community TB Care are those who have received trainingon their TB treatment and supervision attached to a patient from start of treatment untilotherwise recovered. Therefore, it is recommended to choose the PMO subsequently did notcome from the family but people are more respected by patients and has received training onTB treatment. In addition it should be made so that all the cards performance PMO PMOactivities well monitored during treatment with the patient to recover |
D2180-Rifqatussaadah.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | D2180 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 117 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
D2180 | 07-18-606465595 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20434229 |