:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Perbandingan kekuatan hubungan usia ginekologis dan usia kronologis dengan berat lahir bayi pada ibu remaja di 8 puskesmas Kota Bekasi tahun 2015 = A Comparison of relationships strength between gynaecological age and chronological age with birth weight infants among teenage mothers at 8 puskesmas Kota Bekasi 2015

Siti Masyitah; Kusharisupeni Djokosujono, promotor; Sudijanto Kamso, co-promotor; Ratna Djuwita Hatma, co-promotor; Endang Laksminingsih, examiner; Sukidjo Notoatmodjo, examiner; Anies Irawati, examiner; Besral, examiner; Raditya Wratsangka, examiner (Universitas Indonesia, 2016)

 Abstrak

Kehamilan remaja merupakan kehamilan dengan risiko tinggi yang berhubungan dengan tingginya insiden kelahiran premature, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan hasil kehamilan yang buruk lainnya. Kehamilan remaja didefinisikan sebagai usia ginekologi rendah (< 4 tahun sejak menarche) atau sebagai usia kronologis <16 tahun pada saat konsepsi atau persalinan menunjukkan dampak usia muda ibu pada berat lahir.
Tujuan
Mengetahui dan mengkaji hubungan usia ginekologis dengan berat lahir dan usia kronologis dengan berat lahir bayi pada ibu remaja di 8 Puskesmas Kota Bekasi dan mengetahui perbedaan kekuatan hubungan antara usia ginekologis dan usia kronologis dengan berat lahir bayi pada ibu remaja di Kota Bekasi.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan cross sectional study untuk mempelajari korelasi antara usia ginekologis dan usia kronologis sebagai variabel bebas, dengan berat lahir sebagai variabel terikat. Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda proporsi didapat 170 responden. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara wawancara.
Hasil
Ibu dengan usia ginekologis < 4 tahun berisiko 4 kali lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat < 3000 gram, yang merupakan berat lahir terkait penyakit tidak menular di masa dewasa, dibandingkan dengan ibu usia ginekologis >= 4 tahun, dan ibu dengan usia kronologis < 16 tahun berisiko 2 kali lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat < 3000 gram dibandingkan dengan ibu usia kronologis >= 16 tahun. TB pra hamil, IMT pra hamil, penambahan BB selama hamil dan anemia sebagai faktor perancu hubungan usia ginekologis dan usia kronologis dengan berat lahir bayi.
Kesimpulan
Usia ginekologis dan usia kronologis berhubungan dengan berat lahir bayi pada ibu remaja di Kota Bekasi tahun 2015. Usia ginekologis lebih kuat berhubungan dengan berat lahir dibandingkan dengan usia kronologis.
Saran
Dianjurkan untuk menunda kehamilan pertama untuk perempuan Indonesia pada usia setidaknya 18 tahun atau pada usia ginekologis >= 4 tahun. Dilakukannya penelitian lain dengan melihat risiko usia ginekologis dan usia kronologis dengan BBLR dan stunted.

Background
Teenage pregnancy is a high-risk pregnancy associated with high incidences of premature birth, low birth weight (LBW), and other adverse pregnancy outcomes. Teenage pregnancy is defined as a low gynecological age (< 4 years after menarche) or as chronological age < 16 years old at the time of conception or birth of young mothers.
Aims
1). To know and examine relationships between gynecological age and birth weight and also chronological age and the birth weight among teenage mothers in eight Puskesmas Kota Bekasi. 2). To determine differences in the strength of the above two relationships among the teenage mothers in Bekasi Research methods. This is a cross-sectional study conducted to learn correlations between gynecological age and chronological age as independent variables, and the birth weight as the dependent variable. The number of minimal samples required in this study was 170 respondents, calculated using formula to test different proportions. Primary and secondary data collection was done through interview.
Result
Compared to mothers with gynecological age >= 4 years, mothers with gynecological age <4 years were four times at risk of having baby weight of <3000 grams. Mothers with chronological age < 16 years were 2 times at higher risk of giving birth to babies with weight of <3000 grams as compared to mothers with chronological age>= 16 years. Pre-pregnancy height, pre-pregnancy BMI, the increase of body weight during pregnancy and anemia were found to be confounding factors in the relationship between gynecological age and chronological age and the birth weights.
Conclusion
Gynecological age and chronological age were associated with infant birth weight amaong teenage mothers in Bekasi, in year 2015. Gynecological age is more strongly correlated to the birth weight, as compared to the chronological age.
Recommendation
It is advisable to delay the first pregnancy for women in Indonesia for at least 18 years of age or gynecological age >= 4 years. Further research could be done to look at the risk of gynecological age and chronological age and the corresponding low birth weight and stunting.

 File Digital: 1

Shelf
 D-Siti Masyitah.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : D-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2016
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 128 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D-Pdf 07-18-729053286 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20434230