ABSTRAK Indonesia mengalami penuaan penduduk yang sangat cepat. Diperkirakan populasipenduduk lansia di Indonesia akan mencapai 28,8 juta (11,3%) pada tahun 2020dan mencapai 100 juta (28,68%) pada tahun 2050. Perhatian mengenai bagaimanapenuaan sukses dan determinanya menjadi sebuah isu penting yang harusdieksplorasi sebagai dukungan informasi bagi penentu kebijakan dalammerancang kebijakan dan intervensi efektif untuk meningkatkan kualitas hiduplansia di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi aspekmultidimensional penuaan sukses dan memperoleh model prediksi penuaan suksespada lansia di Indonesia.Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif menggunakan dataIFLS (Indonesian Family Life Survey) dengan mengikuti individu selama tujuhtahun yaitu pada titik waktu pengukuran survei IFLS 2000 dan IFLS 2007. Jumlahsampel penelitian ini adalah 2.344 lansia (≥ 53 tahun). Model pengukuran penuaansukses diuji dan dianalisis menggunakan comfirmatory factor analysis (CFA).Analisis regresi logistik ganda digunakan untuk memperoleh model prediksipenuaan sukses.Penelitian ini menghasilkan konsep model penuaan sukses multidimensional yangmemiliki kriteria kecocokan model yang baik serta validitas dan reliabilitas yangcukup baik dengan kontribusi masing-masing yaitu keberfungsian mental (78%),keterlibatan aktif (64%), keberfungsian fisik (62%), spiritualitas (2,7%) dan bebasdari penyakit (0,1%). Hasil model prediksi penuaan sukses terdiri dari tujuhvariabel meliputi faktor individu (usia, jenis kelamin, pendidikan, aktivitas fisikdan waist circumference) dan faktor lingkungan (tingkat pengeluaran nabati danpartisipasi program dana sehat). Kelompok usia 60-69 tahun memiliki peluangsukses 2,211 (95% CI=1,077-4,539), kelompok usia 53-59 tahun sebesar 3,568(95%CI=1,765-7,216). Lansia laki-laki memiliki peluang 1,595 (95%CI=1,133-2,247), lansia dengan pendidikan rendah memiliki peluang 2,805 (95%CI=1,776-4,429), pendidikan menengah/tinggi 4,128 (95%CI=2,272-7,500). Lansia denganaktivitas fisik sedang memiliki peluang sukses 4,258 (95%CI=2,352-7,709),aktivitas ringan 3,964 (95%CI=2,228-7,052) dan aktivitas berat 3,675(95%CI=2,054-6,576). Lansia dengan Waist Circumference tidak berisikomemiliki peluang sukses 1,688 (95%CI=1,092-2,610). Lansia dengan tingkatpengeluaran nabati tinggi memiliki peluang sukses 1,384 (95%CI=1,010-1,898),lansia yang berpastisipasi dalam program dana sehat berpeluang sukses 1,779(95%CI=1,181-2,680). Implikasi hasil penelitian terhadap kebijakan berupa tigapilar utama yang menentukan penuaan sukses yaitu partisipasi, kesehatan danjaminan sosial. Selain ketiga pilar tersebut, gender juga merupakan determinanapenting penuaan sukses. Oleh karena itu kesetaraan gender perlu dipertimbangkandalam setiap pilar kebijakan ABSTRACT Indonesia experienced rapid population aging. It is estimated that the elderlypopulation in Indonesia will reach 28.8 million (11.3%) in 2020 and 100 million(28.68%) in 2050. Caution regarding how successful aging and its determinantbecome an important issue that should be explored as support information forpolicy makers in designing effective policies and interventions to improve thequality of life of the elderly in Indonesia. The objective of this study was toexplore the multidimensional aspects of successful aging and obtain predictivemodels successful aging in the elderly in Indonesia.This study used a retrospective cohort study design using the data IFLS(Indonesian Family Life Survey) by following people for seven years, namely atthe point of measurement time survey IFLS IFLS 2000 and 2007. The amount ofthe sample is 2,344 elderly (≥ 53 years). Successful aging measurement modelwas tested and analyzed using Comfirmatory Factor Analysis (CFA). Multiplelogistic regression analysis is used to derive predictive model of successful aging.This research resulted in the concept of multidimensional models of successfulaging that has good validity and reliability. Each contribution were mentalfunctioning (78%), active involvement (64%), physical functioning (62%),spirituality (2.7%) and free of the disease (0.1%). Successful aging predictionmodels resulting from this study consisted of seven variables include individualfactors (age, gender, education, physical activity and waist circumference) andenvironmental factors (level of expenditure vegetable and healthy fund programparticipation). Age group 60-69 years had a chance of success 2.211 (95% CI =1.077 to 4.539), age group 53-59 years amounted to 3.568 (95% CI = 1.765 to7.216). Elderly men had chances 1.595 (95% CI = 1.133 to 2.247), elderly peoplewith low education had a chance 2.805 (95% CI = 1.776 to 4.429), secondaryeducation / high 4.128 (95% CI = 2.272 to 7.500). Elderly with moderate physicalactivity had a chance of success 4.258 (95% CI = 2.352 to 7.709), light activities3.964 (95% CI = 2.228 to 7.052) and strenuous activities 3,675 (95% CI = 2.054to 6.576). Elderly with no risk of waist circumference had a chance of success1.688 (95% CI = 1.092 to 2.610). Elderly with a high level of expenditurevegetable has a chance of success 1.384 (95% CI = 1.010 to 1.898), elderly whoparticipates in the healthy fund program likely to succeed 1.779 (95% CI = 1.181to 2.680). Implications of the results of research on policy in the form of the threemain pillars that determine successful aging, namely participation, health andsocial security. In addition to the three pillars, gender is also an importantdeterminana successful aging. Therefore, gender equality need to be considered inany policy pillars |