ABSTRAK Latar Belakang: : Peningkatan populasi usia lanjut di Indonesia diiringi denganmeningkatnya masalah kesehatan pada populasi tersebut, yang merupakan salahsatu dampak proses menua. Dampak serius proses menua terjadi pada otot rangka,yaitu terdapat penurunan massa dan kekuatan otot yang disebut sarkopenia.Kekuatan otot lebih berperan dari massa otot sebagai prediktor hendaya danmortalitas, sehingga penilaian kekuatan otot menjadi penting. Kekuatan genggamtangan dapat mewakili keseluruhan kekuatan otot dan pemeriksaannya sederhana,murah, serta mudah dilakukan. Berbagai faktor yang mempengaruhi kekuatangenggam tangan, faktor IMT dan lingkar pinggang masih kontroversi dan faktorpenyakit kronik terhadap kekuatan genggam tangan belum pernah diteliti sehinggaperlu diketahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kekuatangenggam tangan.Tujuan: Mengetahui hubungan antara: usia, jenis kelamin, lingkar pinggang,status gizi dan penyakit kronik (DM, HT, stroke, PJK, PPOK) dengan kekuatangenggam tangan pada pasien usia lanjut.Metode: Penelitian potong lintang dilakukan bulan Agustus 2015 di poliklinikgeriatri RSCM Jakarta dan RSMH Palembang . Subjek adalah pasien usia lanjutberusia 60 tahun, yang kontrol rutin. Pemeriksaan meliputi anamnesis,pengukuran lingkar pinggang, lingkar lengan, lingkar betis, tinggi lutut, beratbadan, dan kekuatan genggam tangan. Uji analisis Cochran Mantel Haenzeldigunakan untuk menilai faktor-faktor yang berhubungan dengan kekuatangenggam tangan pada penelitian ini.Hasil: Dari 352 subjek ,didapatkan jenis kelamin terbanyak perempuan212(60,2)% rerata usia 69,7 (SB 6,3) tahun, rerata lingkar pinggang 90,6(SB10,7), Status gizi yang terbanyak adalah status gizi normal (86,4%),komorbiditas tertinggi hipertensi (44,3%), rerata kekuatan genggam tanganperempuan 19,8 (SB 5,1) dan laki=laki 29,1 (SB 6,9). Terdapat usia (p=<0,001,PR=3,6) dan status gizi /MNA (p<0,001, PR=2,8) berhubungan dengan kekuatangenggam tanganSimpulan: Faktor yang berhubungan dengan kekuatan genggam tangan pada usialanjut adalah usia dan status gizi ABSTRACT Background: The increasing of the elderly population in Indonesia isaccompanied by increasing health problems in the population, which is one ofimpact of the aging process. Serious affect of the ageing process is occured inskeletal muscle. There is a decreasing of mass and muscle strength, calledsarcopenia. Muscle strength is more instrumental than muscle mass as predictorsof mortality and frailty status, so assessment of muscle strength becomesimportant. Handgrip strength can represent the overall muscle strength.Theexamination of handgrip strength is simple, inexpensive, and easy to do. There aremany determinand factors that can influence handgrip strength. Body mass indexand waist circumference still on controversy. Chronic diseases is still not observedyet. This aim of this research is to obtain determinant factors that can influencehandgrip strength in elderly.Objective : To obtain association of age, gender, waist circumference, nutrionalstatus, and chronic disease with handgrip strength in elderly patientMethods: This cross sectional study was conducted to elderly outpatient age 60years or above who visited Geriatric Clinic Cipto Mangunkusumo HospitalJakarta and Mohammad Hoesin Hospital Palembang in August 2015. Data of age,gender, nutritional status, chronic diseases, waist circumference, armcircumference, calf circumference, and handgrip strength were collected. CochranMantel Haenzel was used to obtain determinant factors of handgrip strengthResults: 352 subjects were recruited in this study. women which the most subjectwere 212 (60,2%), average of age was 69,7 years old (SB 6,3), average of waistcircumference was 90,6 (SB 10,7), the most nutritional status was normal(86,4%), the highest comorbidity was hyptertension (44,3%), and average ofhandgrip strength were 19,8 (SB 5,1) in women and 29,1 (SB 6,9) in men.Determinant factors of handgrip strength were age (p=<0,001, PR=3,6) andnutritional status (p<0,001, PR=2,8).Conclusions: Determinand factors of handgrip strength were comorbidity(hypertension, diabetes mellitus, stroke, coronary heart disase, chronic obstructivepulmonary disease), nutritional status, and increasing of age;; |