Latar Belakang :Kanker serviks merupakan penyebab kematian akibat kanker nomor 4 di dunia, lebih dari 85% kasus ini terjadi di negara berkembang. Keputihan patologis umumnya disebabkan oleh infeksi. Keadaan vagina pada saat terjadi infeksi oleh mikroorganisme menyebabkan perubahan reaktif pada sel epitel serviks, kadangkala memberikan gambaran inflamasi pada serviks. Beberapa penelitian menunjukkan inflamasi pada serviks dapat mengganggu hasil pemeriksaan Pap smear dan IVA. Tujuan : Untuk mengetahui apakah keputihan patologis menganggu kesesuaian hasil pemeriksaan skrining lesi pra kanker serviks. Metode : Penelitian ini merupakan uji kesesuaian dengan desain kohort. Untuk melihat apakah terdapat kesesuaian intepretasi pemeriksaan Pap smear dan Inspeksi Visual Asam asetat pada pasien keputihan patologis sebelum dan sesudah terapi. Hasil : Pada 150 subjek penelitian didapatkan 9 subjek penelitian dengan IVA positif sebelum terapi keputihan dan sebanyak 8 subjek penelitian dengan IVA positif sesudah terapi keputihan. Sedangkan pada pemeriksaan Pap Smear, pada 150 subjek penelitian didapatkan 8 subjek penelitian dengan Pap smear abnormal sebelum terapi keputihan dan sebanyak 7 subjek penelitian dengan Pap smear abormal sesudah terapi keputihan. Kappa kedua metode pemeriksaan sebesar 0,930. Kesimpulan : Terdapat kesesuaian hasil pemeriksaan Pap smear dan IVA yang sangat baik sebelum dan sesudah terapi keputihan patologis.Background: Cervical cancer is the fourth leading causes of deaths in the world with more than 85% cases occur in developing countries. Pathological vaginal discharge usually caused by infection. The state of the vagina at the time of microorganism infection cause reactive changes in the epithelial cells of the cervix, which sometimes represents inflammation of the cervix, whether mild or severe. Some researches suggest inflammation may interfere the results of Pap smears and Visual inspection with acetic acid (VIA). Objective: To determine whether the pathological vaginal discharge disrupts screening. Methods: This study is a conformance test with cohort design to determine whether there is correspondence in the interpretation of Pap smears and VIA in patients with pathological vaginal discharge before and after therapy. Results: Among 150 subjects, 9 women have positive VIA before pathological vaginal discharge therapy and 8 women with positive VIA after therapy. While for Pap smear test, among 150 subjects, 18 women have abnormal Pap smears before therapy, and 7 women have abnormal Pap smear after therapy. The Kappa of both inspection methods is 0.930. Conclusion: Excellent correspondence is found between the results of a Pap smear and VIA before and after pathological vaginal discharge therapy. |