ABSTRAK Latar Belakang: Hipertensi pulmonal merupakan komplikasi tersering padaPenyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Angka kematian akan meningkat tajambila pasien PPOK sudah mengalami komplikasi ini. Selama ini pengukuran tekananarteri pulmonalis hanya diukur pada saat pasien PPOK eksaserbasi dirawat diruangintesif dengan cara invasif mengunakan alat Right heart catherization (RHC). Datakelompok PPOK stabil yang mengalami hipertensi pulmonal yang diukur dengancara non invasif masih relatif sedikit yang di publikasi. Saat ini sudah adaEchocardiography Doppler yang dapat digunakan sebagai pengganti RHC padakelompok PPOK stabil.Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Penurunan FEV1 %prediksi dengan Peningkatan Rerata Tekanan Arteri Pulmonalis dan mencari titikpotong terbaik secara klinis antara FEV1 % prediksi dan mPAPMetode: Studi potong lintang pada lima puluh delapan subjek PPOK stabil yangdilakukan spirometri dan pengukuran mPAP dengan menggunakan Ekhokardiografidoppler pada potongan short axis setinggi aorta.Hasil: Nilai rerata FEV1 % prediksi 26,6 (SB 4,7) dan rerata mPAP 37,61 (18,1-59)mmHg. 74 % subjek mengalami hipertensi pulmonal, dengan karakteristik 24 %ringan, 31 % sedang dan 19 % berat. Terdapat korelasi negatif kuat antarapenurunan FEV1 % prediksi dengan peningkatan mPAP. Semakin turun FEV1%prediksi semakin meningkat mPAP. Nilai titik potong terbaik secara klinis 55,3 %dengan sensitivitas 93%Kesimpulan: FEV1 % prediksi berkorelasi negatif yang sangat kuat dengantekanan rerata arteri pulmonalis. FEV1 % prediksi 55,3 % memiliki kemampuanyang cukup baik membedakan PPOK stabil yang sudah mengalami hipertensipulmonal ABSTRACT Background: Pulmonary hypertension is the most common complication of chronicobstructive pulmonary disease (COPD). Mortality rate will increase when COPDcomplication with Pulmonary Hypertension. Right Heart Catheterization (RHC) isthe most common tool to measure Mean Pulmonary Arterial Pressure either in COPDpatients with exacerbations treated in intensive care unit. Data of pulmonaryhypertension in stable COPD group is still relatively rare published. Alternatively toRHC, nowadays echocardiography is used to measure Mean Pulmonary ArterialPressure in stable COPD group.Objective: To determine the correlation between forced expiratory volume in onesecond (FEV1 %) prediction and mean pulmonary arterial pressure. To determine thebest clinically cut-off point between FEV1% prediction with mean pulmonaryarterial pressureMethods: A cross-sectional study was conducted on fifty-eight stable male COPDpatients (mean age : 67,6) under went spirometry. Mean pulmonary arterial pressurewas measured using transthoracic echocardiography at short axis view in aortic level.Results: Mean value of FEV1% was 26,6 % (SD 4,7) with median value of meanpulmonary arterial pressure was 37,61 mmHg (range 18,3-59). 74% subjects werepulmonary hypertension; 24 % mild, 31 % moderate and 19% severe respectively.The correlation test showed a significant strong-negative correlation(r = - 0,948, p < 0,001). The best cut-off point of FEV1% prediction, which has aclinical value correlating to mean pulmonary arterial pressure, was 55,3% with thesensitivity 93 %.Conclusions: Forced expiratory volume in one second (FEV1 %) prediction has asignificant correlation with mean pulmonary arterial pressure in stable chronicobstructive disease patients. The cut-off point FEV1 % prediction was 55,3% has agood capability to discriminate pulmonary hypertension in stable PPOK patient. |