Latar belakang: Epilepsi merupakan salah satu penyebab terbanyak morbiditas di bidang saraf anak, yang menimbulkan berbagai permasalahan gangguan tumbuhkembang, dan kualitas hidup anak dengan insidens terbanyak di bawah usia 1 tahun. Faktor-faktor risiko terjadinya epilepsi di bawah usia 1 tahun seperti herediter, prenatal, perinatal dan pascanatal perlu diketahui sehingga dapat menjadi prediktor kejadian epilepsi dan dapat menatalaksana epilepsi sejak dini.Tujuan: (1) Mengidentifikasi faktor risiko epilepsi pada anak dengan awitan usia di bawah 1 tahun. (2) Menganalisis besar risiko faktor herediter. (3) Menganalisis besar risiko faktor perinatal (asfiksia, BBLR, prematur). (4) Menganalisis besar risiko faktor pascanatal (kejang demam, mikrosefali, keterlambatan perkembangan, tidak ASI eksklusif). (5) Memberikan gambaran probabilitas timbulnya epilepsi berdasarkan skoring prediktor terhadap faktor risiko.Metode: Penelitian kasus kontrol dilakukan pada pasien yang terdiagnosis epilepsi dengan awitan usia di bawah 1 tahun yang datang ke Poliklinik Neurologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM dari bulan Januari 2011 hingga Desember 2015. Pengambilan data dilakukan dengan melihat data rekam medis dan wawancara kepada orangtua. Faktor-faktor risiko yang dianggap berpengaruh dianalisis secara multivariat.Hasil: Insidens epilepsi di bawah usia 1 tahun selama 2011-2015 167 pasien. Pada analisis multivariat didapatkan faktor-faktor risiko yang bermakna berupa riwayat keluarga dengan epilepsi (p<0,001 dan OR 9,098; IK 95% 2,002-41,344), mikrosefali (p<0,001 dan OR 20,772; IK 95% 6,041-71,751), kejang demam (p<0,001 dan OR 13,408; IK 95% 3,855-46,636), tidak diberikannya ASI eksklusif (p<0,001 dan OR 9,667; IK 95% 4,607-20,283) serta keterlambatan perkembangan (p<0,001 dan OR 16,042; IK 95% 6,204-41,478). Probabilitas terjadinya epilepsi di bawah usia 1 tahun bila memiliki 1 faktor risiko yaitu 39%, 2 faktor risiko yaitu 86% dan 3-4 faktor risiko menjadi 98%.Simpulan: Faktor-faktor risiko yang bermakna berupa riwayat keluarga dengan epilepsi, mikrosefali, kejang demam, keterlambatan perkembangan serta tidak ASI eksklusif. Background: Epilepsy is the most common cause of morbidity in pediatric neurology, which results in delayed developmental problems and decreased quality of life during infancy. Risk factors of epilepsy in infancy such as hereditary, prenatal, perinatal and postnatal should be detected to be able to find the predictors of the incidence and to promptly manage epilepsy.Aim: (1) To identify the risk factors of epilepsy in infants. (2) To analyze hereditary factors. (3) To analyze perinatal risk factors (asphyxia, low birth weight, prematurity). (4) To analyze postnatal risk factors (febrile seizure, microcephaly, delayed development, no exclusive breastfeeding). (5) To find the probability of epilepsy based on the predictor score of risk factors.Method: A case control study for patients diagnosed with epilepsy during infancy who comes to Neurology outpatient clinic Department of Child Health, Faculty of Medicine, University of Indonesia from January 2011 to December 2015. Data was collected from medical records and parent interviews. The risk factors that are considered important are then analyzed multivariately.Result: The incidence of epilepsy in infant from 2011-2015 is 167 patients. In the multivariate analysis, the significant risk factors are family history with epilepsy (p<0.001 and OR 9.098l 95%; CI 2.002-41.344), microcephaly (p<0.001 and OR 20.772; 95% CI 6.041-71.751), febrile seizure (p<0.001 and OR 13.408; 95% CI 3.855-46.636), no exclusive breastfeeding (p<0.001 and OR 9.667; 95% CI 4.607-20.283) and delayed development (p<0.001 and OR 16.042; 95% CI 6.204-41.478). The probability of epilepsy in infants with more than 1 risk factor is 39%, with 2 risk factors is 86% and with 3-4 risk factors is 98%.Conclusion: The significant risk factors are family history with epilepsy, microcephaly, febrile seizure, delayed development and no exclusive breastfeeding. |