Penelitian kondisi oseanografi fisika paska tsunami telah dilakukan dan selanjutnya dibandingkandengan pra-tsunami. Pengukuran suhu, salinitas dan kecerahan menggunakan CTD ModelSBE911pls. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus di Selat Malaka mengalir ke arah barat lautdan berubah kembali masuk Selat Benggala dan selanjutnya berputar menjadi arus di sepanjangpantai barat perairan Nangro Aceh Darussalam (NAD). Arus utama di lepas pantai NAD diSamudera Hindia mengalir ke arah barat laut. Lapisan termoklin bagian atas pada tahun 2005 dan2006 didapatkan antara 17 m s.d. 50 m dibandingkan dengan data sebelumnya tahun 1998 sebesar 90m s.d. 125 m atau telah naik ke arah permukaan. Kenaikan lapisan atas termoklin tahun 2006 didugaakibat pengaruh Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Ini membutuhkan verifikasi lebih lanjut melaluipengumpulan data jangka panjang untuk menentukan variasi bulanan dan tahunan yang akandibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Kecerahan (Tx) tahun 2005 dari bagian permukaansampai dekat dasar (kolom air) didapatkan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 1998 dan 2006.Hal ini diduga bahwa Tx dalam kolom air dari permukaan sampai dekat dasar tersebut telahmengalami resuspensi dari dasar laut, karena turbulen oleh kekuatan energi tsunami. Kandunganpanas antara 5 s.d 65 m tahun 2005 didapatkan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 1998 dan2006. Kandungan panas tahun 2005 membuktikan bahwa paska tsunami telah mengalami gesekankarena pengaruh energi tsumani yang dominan didapatkan dikedalaman lapisan tercampur. Jenismassa air di daerah penelitian merupakan pencampuran antara massa air lokal, Malaka Strait Water(MSA), Benggala Bay Water (BBW) akibat pengaruh Arab Waters (AW), dan India Deep Water (IDW). |