SEMBURAN RADIO MATAHARI SEBAGAI INDIKATOR CUACA ANTARIKSA
([Publisher not identified]
, [Date of publication not identified]
)
|
Emisi semburan radio matahari memerlukan waktu 8,3 menit untuk sampai atmosfer Bumi, sementara CME dan muka gelombang kejut memerlukan waktu 40 sampai dengan 80 jam (bahkan lebih). Adanya keterkaitan proses fenomena semburan radio matahari dan CME, maka semburan matahari merupakan informasi awal tentang aktivitas matahari dan menjadi peringatan dini gangguan di antariksa dan atmosfer Bumi. Kejadian flare matahari akan meningkatkan intensitas radiasi UV,X-ray, fenomena semburan radio (radio burst), dan intensitas lontaran masa korona (CME). CME yang merupakan gerakan gelombang kejut (shock wave) dan partikel energetik akan memiliki implikasi munculnya badai magnetik bumi (geomagnetic storm) yang berakibat adanya gangguan di atmosfer Bumi. |
No. Panggil : | 621 DIRGA 8 (1-4) |
Subjek : | |
Sumber Pengatalogan : | |
ISSN : | 14118920 |
Majalah/Jurnal : | Dirgantara : Majalah ilmiah semi populer 8 (3) Desember 2007. Hal : 60-66 |
Volume : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Akses Elektronik : | |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan Universitas Indonesia, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
621 DIRGA 8 (1-4) | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20436431 |