Siklus evolusi bentuk lahan di daerah Manado dan sekitarnya terjadi karena : pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi, dan faktor manusia. Semua proses ini terjadi sejak daratan muncul dan kejadiannya dipercepat oleh kegiatan manusia. Berdasarkan kecuraman, jenis tanah/batuan, vegetasi/penutup lahan, dan bentuk erosi, kerentanan erosi di daerah penelitian dapat dikelompokkan menjadi : erosi sangat tinggi, erosi tinggi, erosi sedang, erosi lemah, dan tidak ada erosi. Erosi sangat tinggi terjadi pada bentuk lahat kerucut gunung api a dan b, lereng gunung api a dan b, lereng pegunungan vulkanik tertoreh dan pegunungan vulkanik memanjang tertoreh. Erosi tinggi terjadi pada bentuk lahan padang solfatara, fumarola, lereng kaki gunung berapi b, lereng pegunungan vulkanik memanjang tertoreh, lereng gunung api c, bukit sisa dan aliran lava. Erosi sedang terjadi pada bentuk lahan lereng kaki gunung api a dan kipas alluvial. Erosi lemah terjadi pada bentuk lahan lereng kaki gunung api c, dataran antar gunung, dan dataran banjir. Tidak ada erosi terjadi pada bentuk aluvium. |