Artikel ini ini menggambarkan globalisasi dengan cara pandangnya masing-masing.Globalisasi berkaitan erat dengan komunikasi dan komunikasi global melahirkanimperialisme budaya atau imperialisme media. Kedua konsep itu datang dari banyak mazhabpemikiran (arus informasi bebas yang senjang, dependensi, sistem dunia, dan kolonialismeelektronik) sebagai respons dan kritik terhadap dominasi budaya dan media Barat. Denganmemakai metoda kepustakaan, digambarkan sejarah, pengertian dan asumsi-asumsi sekaliguskritikan terhadap konsep imperialisme budaya. Berikutnya, penulis menggambarkanpengaruh imperialisme budaya di Indonesia. Pada era Orla, imperialisme budaya ada namunterkendali akibat politik kebudayaan rezim Soekarno yang ?menasionalisasi budaya?.Sementara pada era rezim Soeharto, imperialisme budaya lebih menonjol karena politikkebudayaan pintu terbuka (open sky policy) dan pada era reformasi, imperialisme budayasemakin nampak signifikan akibat liberalisasi semua bidang kehidupan, termasuk politik.Dan wajah imperialisme budaya semakin beragam tidak hanya datang dari Barat, melainkanjuga dari non-Barat, termasuk Asia. Makin menguatnya imperialisme budaya dewasa ini,telah menimbulkan kesadaran kaum elit sehingga dalam Pilpres 2014 gagasan nasionalisme,kemandirian dan doktrin Trisakti menjadi materi kampanye politik para capres dan cawapres. |