Ekstraksi informasi citra atau identifkasi objek yang berada di bawah permukaan air laut khususnya terumbu karang dapat dilakukan baik dengan berbagai cara antara lain: Cara superposisi antar band spektral yang biasanya disebut komposisi R (red) G (green) B (blue) kemudian dinalisis secara visual atau dengan cara digital biasanya klasifikasi. Dalam paper ini diterangkan metode analisis multispatial yaitu analisis dengan menggunakan data resolusi yang berbeda. Analisis yang didasarkan pada pendekatan digital (analisa spektral dan klasifikasi Lyzengga) dengan menggunakan Landsat-5 tahun 1996 (resolusi 30 meter) dan analisis visual dengan menggunakan SPOT-5 pansharpen tahun 2003 (resolusi 2.5 meter) dan pansharpen QuickBird image tahun 2006 (resolusi 0.6 meter). Hasil yang diperoleh adalah Pulau Bokor mengalami penurunan luas sebesar 27% dalam kurun waktu 10 tahun. Hutan dan pasir mengalami penurunan luas sebesar 50,6% dan 38 % dalam kurun waktu 7 tahun (1996-2003), dalam kurun waktu 2003-2006 hutan dan pasir mengalami penurunan sebesar 10,5% dan 4%. Sedangkan untuk mangrove mengalami penambahan luas sebesar 70,7% dalam kurun waktu 7 tahun, akan tetapi kemudian pengalami penurunan sebesar 31 % dalam kurun waktu 3 tahun |