Profesi tukang kiridit keliling yang menjual berbagai peralatan rumah tangga, merupakan profesi khas orangTasikmalaya. Ciri khas usaha kiridit ini di antaranya; tidak menggunakan jaminan, tidak mengharuskan uangmuka, dan pembayaran angsuran sangat fleksibel bisa dilakukan secara harian, mingguan, dan bulanan. Dalambisnis seperti ini, trust merupakan faktor utama yang dijadikan pegangan tukang kiridit. Realitas demikianmenyebabkan tidak sedikit pelanggan kiridit yang mengkhianati dan lari dari kewajibannya menyelesaikanpembayaran angsuran. Tujuan penelitian adalah untuk memahami dan menganalisis: latar belakang dan prosesmenjadi tukang kiridit; persepsi tukang kiridit terhadap diri dan profesinya; proses komunikasi interpersonaltukang kiridit dengan pelanggannya; dan konstruksi sosial tukang kiridit tentang faktor trust terhadappelanggannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian menggunakan paradigma konstruktivisme danmetode penelitian kualitatif, dengan subjek penelitian terdiri dari 13 orang tukang kiridit yang dipilih secarapurposif. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah interaksionisme simbolik dan teori konstruksisosial atas realitas, dan untuk mengumpulkan data digunakan wawancara mendalam, observasi partisipandan studi dokumentasi. Temuan penelitian di antaranya: proses menjadi tukang kiridit dikategorikan menjaditukang kiridit milu dulur dan milu batur. Pandangan tukang kiridit terhadap diri dan profesinya umumnyasangat positif. Proses komunikasi interpersonal tukang kiridit dengan pelanggannya banyak diwarnai denganpengelolaan kesan baik secara verbal dan nonverbal. Konstruksi trust terhadap pelanggan banyak didasarkanpada perilaku komunikasi nonverbal pelanggan dan kondisi ekonomi pelanggan. |