Artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilatarbelakangi oleh permasalahan konstruksi identitas yangsaat ini banyak ditampilkan pada foto pre-wedding. Pada mulanya foto pre-wedding hanyalah foto yangmenampilkan sepasang laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk dipajang dalam resepsi pernikahan.Dalam perkembangannya foto pre-wedding menjadi ajang dalam menampilkan identitas dari pasangan tersebut.Dalam menampilkan identitas-identitas tersebut, setiap pasangan memiliki alasan-alasan (motif atauaccount), bentuk-bentuk dan batasan identitas apa saja yang ditampilkan, serta dampaknya terhadap fotopre-wedding yang ditampilkan. Peneliti mengintegrasikan teori fenomenologi, teori interaksionisme simbolik,dan teori konstruksi sosial, serta menggunakan pendekatan subjektif-konstruktivis dengan metode penelitiankualitatif dalam tradisi penelitian fenomenologi, atau paradigma interpretif (interpretive paradigm).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontruksi identitas pada foto pre-wedding menjadi fenomena bukansemata karena kepentingan pasangan tetapi juga pihak-pihak lain yang berkepentingan dengannya sepertifotografer. Dampaknya, disadari atau tidak oleh pasangan, identitas yang ditampilkan dapat mempengaruhipsikologi pasangan tersebut. Dalam penelitian ini disarankan kepada pihak-pihak terkait untuk dapat memberikanperhatian khusus pada foto pre-wedding dengan menampilkan identitas tertentu yang dapat lebihmenggambarkan diri dari pasangan. |