:: Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Pemahaman Emansipasi Wanita (Studi Hermeneutika Makna Emansipasi Wanita Dalam Pemikiran R. A. Kartini Pada Buku Habis Gelap Terbitlah Terang)

([Publisher not identified] , [Date of publication not identified] )

 Abstrak

Tulisan
ini bertujuan untuk mengetahui makna emansipasi wanita yang disampaikan R. A. Kartini pada
buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Dengan begitu, masyarakat dapat memahami emansipasi wanita yang
ada dalam pemikiran Kartini dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam menginterpretasi makna emansipasi
wanita. Pada tulisan ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi hermeneutika Jurgen
Habermas. Habermas menyampaikan bahwa pemahaman dibagi menjadi tiga kelas ekspresi yakni bahasa
atau linguistik, tindakan atau kegiatan dan pengalaman. Data yang dikumpulkan penulis dilakukan dengan
mengolah dokumentasi, studi pustaka dan menelusuri data online. Sementara untuk analisis data, penulis
melakukan kategorisasi dan reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan. Penulis menguji keabsahan
data dengan menggunakan bahan referensi dan mengadakan member check. Hasil penelitian pada tulisan ini
adalah pemahaman emansipasi wanita dalam pemikiran R. A. Kartini yang tercantum pada buku Habis Gelap
Terbitlah Terang, memiliki dua keinginan. Bagi Kartini keinginannya sebagai perempuan adalah untuk bebas
dan mandiri. Lebih jelasnya adalah pertama, sebagai perempuan Kartini ingin diberi kesempatan mengenyam
pendidikan di bangku sekolah. Keinginan Kartini yang kedua adalah menolak adanya pernikahan poligami.
Kartini menulis untuk memperjuangkan emansipasi wanita. Pemikiran serta tindakan Kartini seperti ini
tidak dapat lepas dari latar belakangnya yang merupakan anak selir dan berasal dari golongan bangsawan.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah perjuangan untuk bebas mengenyam pendidikan bagi perempuan dan
penolakan atas pernikahan poligami. Dalam perjuangannya, Kartini menggunakan sastra sebagai alat untuk
mencapai hal tersebut. Pengalaman dan latar belakang Kartini sebagai anak selir menjadi alasan kuat dalam
memperjuangkan emansipasi wanita. Tidak hanya itu, adat Jawa yang terlalu mengekang perempuan pun
turut memotivasi Kartini untuk berjuang membebaskan diri atas nama perempuan.

 Metadata

No. Panggil : 384 JKKOM 3:1 (2015)
Subjek :
Sumber Pengatalogan :
ISSN : 23032006
Majalah/Jurnal : Jurnal Kajian Komunikasi 3:1 Juni (2015) Hal. 65-70
Volume :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Perpustakaan Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan Universitas Indonesia Lantai 4 (R. Koleksi Jurnal)
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
384 JKKOM 3:1 (2015) TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20437471