ABSTRAK Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik akibat kelainan sekresiinsulin, kerja insulin, atau keduanya. WHO menyimpulkan Indonesia menempatiurutan ke-4 terbesar penderita DM di dunia, 90-95% adalah DM tipe 2. Latihanjasmani/ senam diabetes merupakan upaya awal dalam mencegah, mengontrol, danmengatasi DM. Senam direkomendasikan 3-5 kali/ minggu. Penelitian bertujuanmenjelaskan pengaruh senam diabetes terhadap kadar glukosa darah pasien DM tipe2. Desain penelitian menggunakan metoda quasi experiment. Rancangan penelitianyang digunakan adalah pretest and post test group design tanpa kelompok kontrol.Sampel berjumlah 15 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling.Responden diberikan intervensi senam diabetes 3 kali perminggu selama 8 minggu.Alat yang digunakan glukometer untuk mengukur kadar glukosa darah, kuesionerdata responden untuk data karakteristik, kuesioner Holmes & Rahe Stress Scaleuntuk data stres, microtoice untuk tinggi badan, dan timbangan badan untuk beratbadan. Hasil penelitian menunjukkan senam diabetes berpengaruh terhadap kadarglukosa darah pasien DM tipe 2 (P=0,006). Stres menunjukkan hubungan yangkuat dengan kadar glukosa darah sebelum intervensi (r=0,688, P=0,005), hubunganberpola positif. Stres menunjukkan hubungan yang kuat dengan kadar glukosadarah sesudah intervensi (r=0,575, P=0,025), hubungan berpola positif.Penggunaan OHO tidak berhubungan dengan kadar glukosa darah sebelumintervensi (P=0,285). Penggunaan OHO berhubungan dengan kadar glukosa darahsesudah intervensi (P=0,002). Saran penelitian adalah manager keperawatan dapatmemprogramkan senam diabetes minimal 3x perminggu atau tiap hari di RS denganpenanggung jawab khusus dan dievaluasi secara berkala, senam diabetes dapatdijadikan terapi komplementer dengan sistem rujukan yang terstruktur, danpenelitian dapat dijadikan landasan kerjasama lintas sektor dengan instalasi yangberbeda dalam lingkungan rumah sakit (poliklinik diabetes, kesehatan masyarakat,dan instalasi gizi). ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease because disparity of insulin secretion,insulin work, or both of them WHO concludes that Indonesia is the fourth biggestof patient with Diabetes Mellitus in the world, 90-95% is Diabetes Mellitus Type 2.Physical exercise or diabetes gymnastic is the first way on prevention, control, andovercome Diabetes Mellitus. Gymnastic is recommended 3-5 times a week. Thepurpose of this research to explain the effect of diabetes gymnastic on bloodglucose rate of patient with diabetes mellitus type 2. Research design used a quasiexperiment method. This study used pretest and post test group design withoutcontrol group. Sample numbers are 15 peoples. Samples are taken by purposivesampling technique. Respondents are given a diabetes gymnastic intervention forthree times a week during 8 weeks. Appliance which is used are glukotest formeasuring blood glucose rate, respondent data questionnaire for characteristic data,questionnaire Holmes & Rahe Stress Scale for stress data, microtoice for body tall,and body weight machine for body weight. Research result indicated that diabetesgymnastic has an effect on blood glucose rate of patient with diabetes mellitus type2 (P=0,006). Stress indicated a strong relationship with blood glucose rate beforeintervention (r=0,688, P=0,005), the relation of positive design. Stress indicated astrong relationship with blood glucose rate after intervention (r=0,575, P=0,025),the relation of positive design. Usage of OHO don't relate to blood glucose ratebefore intervention (P=0,285). Usage of OHO relates to blood glucose rate afterintervention (P=0,002). Research suggestion for nursing manager can programdiabetes gymnastic for three times a week or every day at hospital with specialresponsibility and periodic evaluation, diabetes gymnastic can be made aPengaruh senam..., Lina Marlina, FIK UI, 2008complementary therapy with structural reference system and this research canbecome basic for the next research of nursing. |