Analisis kebijaksanaan strategis PT. RCTI
Indra Haribakti Sukandar;
Ahmad Fuad Afdhal, supervisor
([Publisher not identified]
, 1993)
|
RINGKASAN EKSEKUTIF Industri televisi di Indonesia dimulai sejak TVRI mulai mengudara pada tahun 1960 yaitu sejak Presiden Soekarno mengambil keputusan bahwa Republik Indonesia harus memiliki stasiun televisi sendiri. Pendirian stasiun televisi milik pemerintah itu sendiri dimaksudkan untuk meliput peristiwa-peristiwa penting antara lain Conefo Games di tahun 1960 dan Asian Games tahun 1962 di Jakarta. Selanjutnya selama kurang lebih 28 tahun TVRI merupakan satu-satunya stasiun televisi di Indonesia.Industri televisi mengalami perkembangan pesat sejak dikeluarkaqnnya ijin pendirian stasun televisi oleh swasta pada tahun 1988, dengan dipelopori oleh PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), yang selanjutnya diikuti oleh stasiun-stasiun lainnya seperti Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Surya Cipta Televisi Indonesia (SCTV), Andalas Televisi (ANTV) dan Indosiar. Perkembangan televisi swasta demikian pesatnya sehingga dalam waktu kurang dari 5 tahun, jangkauan siaran sudah dapat mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia dan negara-negara tetangga. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan TVRI yang memerlukan lebih dari 20 tahun untuk mencapai kondisi yang sama. Hal ini dimungkinkan karena kelonggaran-kelonggaran perizinan yang diberikan pemerintah, kecepatan antisipasi pihak swasta dan perkembangan teknologi pertelevisian itu snediri. Selain itu juga peluang bisnis dalam industri tlevisi untuk melengkapi media-media lainnya snagat terbuka lebar. Total anggaran iklan di Indonesia sejak diperbolehkannya televisi swasta mengudara mengalami kenaikan ytang sangat pesat, apalagi dengan kebijaksanaan pemerintah yang tetap melarang TVRI untuk menayangkan iklan.Dengan perkembangan di atas yang demikian pesat dan dalam lingkungan eksternal perusahaan yang dapat dikatakan bergejolak, RCTI sebagai salah satu perusahaan jasa siaran televisi berusaha untuk memainkan peranannya dalam industri televisi. Posisinya sebagai pelopor televisi swasta dalam usianya yang relatif masih sangat muda kini mulai menghadapi persaingan ketat dari pesaing-pesaing barunya. Keadaan ini memaksa RCTI untuk menyusun strtegi agar dapat memenangkan persaingan. Posisi sebagai pelopor tidak akan dapat dipertahankan jika RCTI tidak menyusun strateginya secara formal. Namun di tengah lingkungan yang bergejolak inipun juga dapat merupakan peluang baik yang dapat dimanfaatkan oleh RCTI.Dengan latar belakang pendidikan yang diperoleh di program Magister Manajemen Universitas Indonesia dan salah satu topik mata kuliah mengenai manajemen strategis, kami mencoba menyusun sebuah karya akhir yang mengacu pada topik tersebut dan sekaligus mencoba untuk menganalisis kebijaksanaan strategis di RCTI.Karya akhir ini dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan RCTI dalam menyusun strategi perusahaan di masa mendatang. Penyusunan strategu perusahaan ini mengikuti langkah-langkah proses manajemen strategis yang didasari pada misi organisasi.Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan infomrasi melalui metode pengisian kuesioner dan interview pada para direksi RCTI dan beberapa manajer tingkat menengah, guna memperoleh gambaran operasi dari setiap fungsi organisasi dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki masing-masing fungsi organisasi.Studi literatur dan pengumpulan data baik dari media cetak, bahan seminar, Peraturan Pemerintah maupun sumber data sekunder lainnya dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terdapat didalam industri penyiaran televisi ini.Setelah komponen-komponen lingkungan internal maupun lingkungan eksternal diidentifikasi, dilakukan pembobotan terhadap komponen-komponen tersebut berdasrkan kepentingannya masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan metode proses hirarki analitik (PHA). Metode ini akan menggambarkan posisi RCTI di dalam diagram SWOT, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan analisis penentuan strategi utama dan strategi fungsi yang harus dilakukan RCTI di kemudian hari. |
T6848-Indra Haribakti Sukandar.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1993 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xi, 102 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-626689951 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20438011 |