ABSTRAK Salah satu indikator kesehatan suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Untukmenurunkan AKI diusahakan agar setiap persalinan di tolong oleh tenaga kesehatanuntuk mencegah komplikasi saat persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh nilai-nilai kepercayaan terhadap terjadinya perdarahan postpartum. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatanGrounded Theory. Enam orang partisipan dalam penelitian ini didapatkan dengan carapurfosif sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perempuan yang mengalamiperdarahan postpartum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kebiasaan hidup selama hamil,keyakinan budaya tentang kehamilan dan persalinan, ketidaksetaraan gender, kebiasaanuntuk berobat ke dukun, asupan nutrisi yang kurang pada ibu hamil, akses kepelayananterhadap kesehatan, keterlambatan pengambilan keputusan mencari penolongpenanganan kehamilan dan persalinan, support positif dari tenaga kesehatan.Penelitian ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan kebijakan bagipemerintah Kabupaten Ende dan tokoh masyarakat yang terkait dalam hal nilai-nilaikepercayaan yang mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum. Perawat yangbekerja dalam area keperawatan maternitas dan penelitian selanjutnya diharapkan dapatmenyediakan waktu untuk memfokuskan mengkaji pada masyarakat yang masihmemegang kuat akan adat dan budayanya terutama terhadap perawatan kehamilan danpersalinan. ABSTRACT One of health indicators of a country is the Maternal Mortality Rate (MMR). To reducethe numbers of MMR, it is recommended that every delivery process should be assistedby healthcare professionals to minimize postpartum complications. The aim of this studywas to investigate the impact of belief values of people in Ende to the occurrence ofpostpartum hemorrhage. This study was a qualitative in nature that employed a groundedtheory approach. Six participants were selected using a purposive sampling method. Theresearch findings showed that women who experienced postpartum hemorrhage wereaffected by several factors including life habit during pregnancy, cultural belief inpregnancy and childbirth process, gender inequity, habit in seeking help to traditionalbirth attendants (TBA), insufficient of nutrition intake among pregnant women,minimum access to health care services, decision making to seek help for pregnancycare and childbirth process, and positive support from health care providers. This studyprovided valuable information for policy makers of the Ende Local Government andtraditional local leaders who involved in the preservation of belief values that affectedthe incident of postpartum hemorrhage. It suggested that nurses who work at maternitynursing area to provide adequate time to examine the customary and cultural valuesamong traditional communities, particularly those relating to pregnancy and childbirthcare and focus the further research on those issues. |