:: Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Kondisi Geologi Daerah Ruteng ditafsir pada data gaya berat

T. Padmawidjaja; (Pusat Survai geologi Bandung, 2010)

 Abstrak

Nilai anomali gaya berat daerah penelitian berkisar antara 60 sampai 160 mgal, membentuk tinggian anomali antara 100 sampai 160 mgal dan cekungan anomali antara 60 sampai 100 mgal. Anomali tinggi berhubungan dengan munculnya batuan alas atau pendangkalan batuan alas, yaitu Formasi Kiro. Cekungan Wuas diduga merupakan cekungan antar gunung, sedangkan rendahan (cekungan) di Ruteng ke arah selatan diduga disebabkan oleh sesar, dan adanya tinggian anomali diduga akibat adanya batuan granodiorit (Tmg). Batuan sedimen pengisi cekungan terdiri atas Formasi Nangapanda dan Formasi Bari. Berdasarkan kelurusannya terdapat beberapa sesar, yaitu Sesar Ruteng, Sesar Ulumbu, Sesar Pocodede, dan Sesar Bajawa. Model geologi penampang anomali gaya berat AB menunjukkan ada dua lapisan 3 sesuai nilai rapat massanya, lapisan di bawah diduga sebagai batuan alas dengan rapat massa 2.71 gr/cm , dan lapisan 3 di atasnya adalah batuan sedimen dengan rapat massa 2.6 gr/cm . Sesar Ruteng, Sesar Ulumbu, dan Sesar Pocodedeng mengontrol pendangkalan magma yang dapat berfungsi sebagai sumber sistem panas bumi di daerah penelitian.

 Metadata

No. Panggil : 551 JSDG 20:5 (2010)
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Bandung: Pusat Survai geologi Bandung, 2010
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 18295819
Majalah/Jurnal : Jurnal Sumber daya Geologi 20 (5) Otober 2010. Hal : 251-260
Volume :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : volume (rdacerrier)
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan Universitas Indonesia, Lantai 4, Ruang. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
551 JSDG 20:5 (2010) 03-18-252256546 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20438320