Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan pada prosesperlakuan panas (Heat Treatment) yang diberi media pendingin berupa air, oli, pasir danudara secara mendadak (Quenching) yang kemudian dilihat struktur mikronya pada bajakarbon menengah.Hasil pengujian kekerasan baja yang telah mengalami pemanasan dan didinginkan di dalamair laut dan air tawar (tabel 1 sebesar 57,42 HRc dan tabel 2 sebesar 45,24 HRc), keduatabel menunjukkan data kecendrungan semakin tinggi temperatur pemanasan semakin kerasbaja tersebut. Hal ini dikarenakan semakin tinggi temperatur pemanasan, austenit yangterbentuk semakin banyak, dan dengan waktu penahanan yang cukup pada temperaturtersebut, austenit semakin homogen. Austenit inilah yang memungkinkan dapatbertransformasi menjadi martensite pada saat dilakukan pendinginan cepat.Akibat dari pendingin yang sangat cepat maka struktur yang terbentuk adalah martensit(Gambar 11 s.d 21), ini pulalah yang membuat baja semakin keras karena struktur martensitadalah struktur yang paling keras di dalam baja, sayangnya struktur ini diikuti oleh sifatyang tidak baik yaitu sifat yang getas dan sangat rentan terhadap beban selnjutnya.Jika kita bandingkan hasil pengujian kekerasan akibat didinginkan di dalam air laut danair tawar (Gambar 11), pendingin dengan media air laut menghasilkan sifat kekerasanlebih tinggi. Hal ini disebabkan temperatur air laut lebih rendah dibanding temperatur airtawar oleh pengaruh kadar garam. Sehingga laju pendinginan air laut lebih cepat, karbonyang terjebak dari struktur austenit (FCC) menjadi martensit (BCT) lebih banyak danaustenite sisa pada temperatur kamar yang tidak sempat bertransformasi menjadi martensitlebih sedikit. hal inilah yangmenyebabkan kekerasan dengan pendingin air laut lebih tinggidari pendinginan jika menggunakan air tawar.Kedua metode pendingin ini bila kita bandingkan dengan benda uji tanpa perlakuan, keduaduanyamempunyai nilai kekerasan jauh lebih tinggi, artinya baja yang telah terbakar akanmenaikkan nilai kekerasan, menaikkan kekuatan tetapi material menjadi sangat getas.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan dengan memberi perlakuan panasdan di beri pendinginan air laut dan air tawar, air laut lebih keras dan lebih tinggidibandingkan pengaruh perubahan mikro dari pada air tawar. |