saat ini berkaitan erat dengan fenomena globalisasi dan diberlakukannya otonomi daerah. Sasaran strategisyang perlu dicapai adalah meningkatkan daya saing daerah. Pada sisi yang lain, pembangunan berbasiskomoditas unggulan merupakan konsep pembangunan yang banyak digunakan pada sebagian besar daerah diIndonesia, namun demikian kinerja agroindustri belum optimal. Hal ini tidak terlepas dari berbagaipermasalahan yang antara lain berkaitan dengan aspek manajemen teknologi. Oleh karena itu perlu disusunmodel pengukuran status teknologi sebagai penentu daya saing wilayah, model pemetaan status teknologi suatuwilayah dan model pemilihan bentuk kebijakan bagi formulasi kebijakan pengembangan agroindustri. Prosesterdiri dari analisa aspek komponen teknologi, kemampuan teknologi, iklim teknologi dan infrastrukturteknologi. Analisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem fuzzy dan jaringan syaraf tiruan yaitu Fuzzy Inference System, Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) dan Fuzzy–Analytical Hierarchy Process (Fuzzy–AHP). Melalui tahapan ini maka akan diperoleh gambaran menyeluruh mengenai penilaian daya saing suatu wilayah dan konsekuensi kebijakan yang diperlukan untuk pencapaian status teknologi tersebut |