Peningkatan kondisi sistem usaha minyak nilam merupakan perihal kompleks yang perlu ditinjau dariberbagai aspek yang menyangkut proses bisnis dan rantai nilai komoditi minyak nilam, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (industri dan instansi pendukung). Strategi peningkatan kondisi sistem usaha tersebut diperlukan, dan agar efektif perlu diidentifikasi persyaratan atau kondisi yang harus dipenuhi dan prioritasnya yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pemangku kepentingan yang bersifat fuzzy. Integrasi keinginankonsumen yang bersifat fuzzy dengan persyaratan perlu dikaji secara komprehensif. Tujuan kajian ini adalahmengidentifikasi persyaratan yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kondisi sistem usaha minyak nilamberdasarkan relasinya dengan keinginan pemangku kepentingan berdasarkan metodologi penjabaran fungsikualitas (Quality Function Deployment=QFD). Hasil analisis menunjukkan bahwa skala prioritas persyaratan yang harus dipenuhi adalah terwujudnya transparansi dalam transaksi bisnis, peniadaan perdagangan spekulatif, good manufacturing practice, terealisasinya pendekatan klaster, terwujudnya perdagangan yang adil, komitmen pemangku kepentingan, dan good agricultural practice. Untuk mengurangi subyektivitas penilaian pakar, hasilpenelitian ini perlu dibandingkan dengan penilaian berdasarkan alat ukur absolut. |