ABSTRAK Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan Indonesia selama 5 Pelitatelah mengangkat peringkat Indonesia menjadi golongan negara berpendapatan menengah rendah. Dengan jumlah penduduk hanipir mencapai 200 jutaorang dan pendapatan perkapita pada tahun 1995 sebesar US$ 1.023, Indonesia diperkirakan akan segera menjadi Negara Industri Baru Bahkan,Econit memperkirakan sekitar 15 juta penduduk Indonesia di kota besartelah memperoleh pendapatan perkapita di atas US$ 5.000. Sejak awal tahun 80?an, pemerintah Indonesia mulai mengurangiperanan sebagai saver dan banker. Pemerintah Iebih memfokuskan diri padaperan sebagai investor dan regulator. Dana masyarakat menjadi semakinpenting untuk membiayai pembangunan. Bank sebagai institusi keuanganyang paling dikenal secara luas oleh masyarakat diberikan insentif untukmemobilisasi dana masyarakat, khususnya bank swasta. Berbagai deregulasidiluncurkan oleh otoritas moneter. Jumlah bank swasta umum menìngkatdengan tajam dan hanya 124 bank umum sebelum pakto 88 menjadi 240 bankumum pada awal 1995. Persaingan pasar bebas yang sudah di ambang pintu akan memperketat persaingan industri perbanakan di Indonesia. Konsumen yang semakinberpendidikan menyebabkan mereka semakin cerewet dalam membell suatuproduk, termasuk produk bank. Untuk dapat berhasil memenangkan persaingan di masa depan, bank sudah sepatutnya mempunyai perencanaan stratejik yang baik. BDNI merupakan salah satu bank papan atas, peringkat-10 dari segiaset pada tahun 1995, yang telah memiliki aset Iebih dari Rp 10 trllyun danmodal disetor lebih dari Rp 150 milyar. Keberhasilan BDNI selama ini didugakeras karena dukungan grup konglomerat besar, yakni Gajah Tunggal grup.BDNI juga dikenal sebagai bank konservatif yang menerapkan pendekatanproaktif-selektif kepada nasabah prima yang umumnya mempunyai hubungandengan kelompok bisnisnya. BDNI telah melakukan proses perencanaan stratejik dengan teratur.Visi BONI sudah efektif tetapi misinya belum menyatakan secara jelas pelanggan utama yang ingin dilayani dan komitmem menggunakan teknologimutakhir. Anailsis matriks evaluasi faktor eksternal menunjukkan BDNIberada di atas rata?rata daiam menjalankan strateginya guna memanfaatkanpeluang dan menghindari tantangan. Namun, BDNI perlu lebih mencermatiperubahan peraturan perbankan, salah satu komponen penting dan faktoreksternal, di masa depan yang cenderung semakin ketat. Otoritas monetermempunyai keinginan melahirkan bank swasta nasional yang tangguh dandapat bersaing dengan bank internasionai. Analisis matriks profil persainganmendukung dugaan semula bahwa BDNI memiliki posisi lebih baik pada retailbanking dibandingkan corporate banking. Analisis matriks evaluasi faktor internal mengindikasikan faktor internal BDNI berada di atas rata-rata pada industrinya. Namun, kekuatan yangdimiliki oleh BDNI sekarang ini tidak memadai untuk memenangkan kompetisidi masa mendatang. Banyak dari faktor sukses utama pada industri ini yangbelum dimiliki oleh BDNI seperti SDM profesional dan sikap proaktif dalammenggunakan teknologi mutakhir. Tujuan jangka panjang BDNI adalah pertumbuhan aset sebesar 25%sampai 35% per tahun. Tujuan ini kurang menantang dan kurang sejalandengari misi BDNI yang mementingkan laba yang besar. Selama lima tahunterakhir pertumbuhan aset BDNI mencapai sekitar 40% per tahun. Gabunganstrategi akbar dapat digunakan oleh BDNI. Pengembangan produk berbasisteknologi mutakhir, pengembangan consumer banking & private banking,peningkatan pendapatan non-bunga dengan mengintensifkan kegiatan offbalance sheet, pengembangan pasar ke Kawasan Indonesia Timur atau kawasan sekitar Indonesia, kerja sama membentuk bank campuran adalah piihanstrategi akbar yang layak dijalankan oleh BDNI Di luar itu semua, BDNIsudah sepantasnya menerapkan konsep one stop shopping bagi nasabahnyasebagai pengembangan konsep one stop banking. Konsep ini tidak hanyamenyedìakan produk bank tetapi juga produk jasa keuangan lain sepertiasuransi, sekuritas, dan multifinance. Untuk bersaing di masa depan, BDNI tidak dapat hanya mengandalkanstrategi efisiensi BDNI harus dapat menciptakan produk khas yang bernilaitinggi di mata konsumen. BDNI harus memperkenalkan produk tersebutmelalul sarana publikasi yang ada derigan efektif. BDNI harus berusahamempunyai produk unggulan pada masing?masing segmen pasar, yakni padaretail banking, consumer banking, private banking, dan corporate banking.Jadi, keberhasilan mengunakan kombinasi dan ketiga strategi bersaing akanmenentukan keunggulan bersaing RPM di industi jasa keuangan pada masayang akan datang. |