ABSTRAK Industri Ban sebagal suatu industri yang Iebih bersifat labour intensifdan teknoogi intensif, akan menyerap sumber daya tenaga kerja yang relatifsangat besar selain teknologi dan modal. Perkembangan rekayasa dan teknologisecara perlahan - lahan menggeser peranan dan kebutuhan tenaga kerja sejalandengan kesadaran manajemen atas tingginya upah yang cenderung meningkatdari masa ke masa bagi negara berkembang maupun negara maju. Indikasiinilah menyebabkan Indonesia sebagai negara berkembang dengan suatuatribut tersedianya suplai tenaga kerja yang sangat besar, akan menjadi suatubasis yang strategis dalam pengembangan industri Ban. PT. Gajah Tunggal, selaku produsen swasta Nasional memanfaatkanpeluang dengan mendirikan Pabrik Ban di Indonesia pada tahun 1951.Rekayasa Teknologi dan Pengawasan mutu di ambil langsung dari Inoue RubberCo, Ltd. Jepang. Keterlibatan dan alih teknologi dimulai dari pendirian fisikpabrik, rancang bangun sampai pengawasan mutu hasil produksi. Sebagai produsen swasta nasional, PT. Gajah Tunggal harus berhadapandengan para pesaing kuat tingkat dunia dalam percaturan pasar global. Tidakketinggalan para pesaing juga telah melakukan investasi langsung ( FDJ )dengan mendirikan pabrik ban di Indonesia melalui fasilitas PenanamanModal Asing ( PMA) seperti : Bridgestone dan Good Year. Selain BrandImage para pesaing diatas sudah di kenal di tingkat pemasaran global, jugapasar domestik dikuasai dalam porsi cukup besar. Pada awalnya sebagai Market dan Price Leader adalah Bridgestone yangiebih dikenal karena mutu, kelayakan, dan kenyamanan yang lebih tinggidibanding merk lain. Menyadari ini semua, perusahaan dengan Gajah Tunggalsebagai global image berusaha meningkatkan pangsa pasar domestik dan eksporsebagai global image berusaha meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspormelalui kampanye media cetak dan elektronik secara gencar, disampingmeningkatkan hubungan dan kinerja para distributor. Dari sisi proses produksi, PT. Gajah Tunggal menambah sarana danprasarana produksi serta meningkatkan alih teknologi secara berkesinambungandalam upaya mengantisipasi permintaan pasar yang cenderung naik, balkdikarenakan pertumbuhan pasar itu sendiri maupun keyakinan masyarakatterhadap produk Gajah Tunggal semakin tinggi, sekedar gambaran kapasitasproduksi perusahaan akan dikembangkan dan 3,5 juta sampal 5,25 juta ban pertahun. Perluasan kapasitas produksi selain untuk memenuhi pasar domestikjuga dimanfaatkan untuk Expansi Geografis. Dan untuk menjaminkelangsungan pasok bahan baku produksi, perusahaan melakukan integrasi huludengan mengambil alih PT Andayani Megah, PT. Filamindo Sakti, dan PTBaja Langgeng Pratama. Sedangkan dari segi pasok sumber daya manusiayang berkualitas, perusahaan mendirikan Balai Latihan ?Patigat? yang melatihtenaga kerja sesuai dengan tingkat kejuruan yang dibutuhkan. Dari segi keuangan, analisis ratio keuangan PT. Gajah Tunggal cukupbaik. Hal ini dapat terlihat dari disclosure perusahaan, selain itu tercermin puladari minat masyarakat terhadap saham PT. Gajah Tunggal. Dalamperkembangan pasar global dewasa ini, sebagai exportir ban ranmor Indonesia, terbesar, PT. Gajah Tunggal harus menghadapi tantangan dari pesaing - pesaingdari China, Thailand dan Korea yang menggunakan keunggulan Overal CostLeadership sebagai strategi bersaing perusahaan. Perlu disadari, peran pemerintah dalam hal ini sebenarnya banyakdiharapkan untuk secara langsung atau tidak langsung akan dapat menekanharga PT. Gajah Tunggal dan pada gilirannya akan mampu mendorong kinerjaekspor ban Gajah Tunggal mengisi pasar dunia. Sebagai contoh : Paket Juni1993 yang membebaskan bea masuk beberapa bahan baku Impor. Namun demikian masih banyak hal dan aturan yang perlu dibenahiantara lain penurunan tarif impar bahan baku produksi, penghapusan birokrasiyang berlebihan, dan aturan - aturan lain yang dapat menghambat laju eksporproduksi dalam negeri. Pada akhirnya, peran pemerintah diharapkari ikut pula mendorongpengembangan industri nasional pada umumnya, dan pengembangan strategibersaing PT. Gajah Tunggal pada khususnya. |