Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type computer (rdamedia)
Carrier Type online resource (rdacarrier)
Physical Description xiii, 78 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
T-Pdf 15-17-351219287 TERSEDIA
No review available for this collection: 20438922
 Abstract
ABSTRAK
Panik, itulah satu kata yang bisa kita ucapkan ketika bulan Juil 1997 dampak krisis moneter mata uang Baht Thailand mulai terasa di Indonesia. Mulal bulan itu pula, struktur dasar perekonomian Indonesia mulai tergoncang secara cepat Hal ini diawali dengan ditutupnya beberapa perusahaan perbankan, baik itu bank milik pemerintah maupun bank milik swasta secara bergiliran. Laiu kecemasan timbul dari pihak nasabah bank yang ditutup tersebut akan keamanan investasi uangnya pada bank yang selama ini mereka percaya. Lalu Bank Indonesia sebagai otoritas tertinggi perbankan di Indonesia, mulal tampak kewalahan akan dampak kebijakkan moneternya yang kadangkala tidak sesuai dengan yang direncanakan semula akibat berubahnya struktur dasar perekenomian Indonesia. Pada saat itu, hampir semua institusi pemerintah dan swasta serta masyarakat Umumya, menjadi panik akan keadaan ini. Sehingga ekonomi Indonesia mulai memasuki periode krisis yang kita sebut dengan krisis moneter.

Bank Sentral, dalam hal ini Bank Indonesia, adalah lembaga keuangan milik pemerintah yang bertugas mengatur sistem perbankan nasional dan mengatur urusan urusan keuangan lainnya dalam bentuk kebijakkan ekonomi Bank Sentral. Biasanya fokus utama dari Bank Sentrai adalah bagaimana mempertahankan nilai tukar Rupiah terbadap mata uang asing terutama hard currency money yaitu US dollar. Lembaga ini juga sebagai pedoman perbankan nasional dalam menjalankan usahanya dimana kredibilitas dan bentuk kebijakkan yang dikeluarkan akan sangat membantu berkembangnya dunia usaha perbankan dan dunia usaha.

Indonesia sebagai negara besar yang cukup rentan dengan perubahan globalisasi ini, haruslah mernpunyai suatu pedoman informasi jangka panjang koneksititas dan variabel-variabel ekonomi moneter yang penting misalnya dari variabel tingkat inflasi, tingkat suku bunga, uang beredar, indeks harga saham gabungan dan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, sehingga aspek prakiraan dari volatilitas dan prilaku variabel tersebut dimasa datang dapat terdeteksi oleh dunia perbankan. Karena bila informasi yang dihasilkan tidak dapat terdeteksi maka hal ini dapat menggoyahkan struktur dasar perekonomian Indonesia.

Hal yang mendasari untuk dapat memahami dan melakukan pendeteksian pergerakkan vaniabel-variabel tersebut adalah dengan melaksanakan pengamatan dan prilaku vaniabel-variabel tersebut daiam jangka panjang melalui data historis time series variabel tersebut. Dengan pengamatan tersebut dapat terlihat koridor long equilibrium yang akan dan mungkin terjadi dengan berdasarkan mekanisme prilaku jangka pendek dan variabel-variabel ekonomi tersebut. Hal ini akan menjadi bahan pelengkap dalam pengambilan keputusan penting bagi perbankan dan dunia usaha dengan adanya informasi yang tersirat dari proses kointegrasi. Ada suatu metoda yang dapat membantu pemahamam prilaku variabel tersebut yaitu proses ECM (Error Correction Mechanism).

ECM adalah model ekonometrik dari dua atau lebih data historis yang melibatkan data stasioner dan data tak stasioner didalamnya. Adanya gabungan data stasioner dan data tak stasioner secara matematis tidak dapat diterima. Oleh Engle Granger membuktikan bahwa ada kombinasi linear dari data yang tak stasioner tersebut mempunyai sifat stasioner. Dua atau lebih data historis time series yang tak stasioner tetapi mempunyal kombinasi linear yang stasioner dikatakan bahwa data historis time series tersebut terkointegrasi. Dampaknya dari pembuktian ini adalah memberikan interpretasi yang lengkap dan analisis suatu data historis time series, karena dari model ECM yang diperoleh dapat juga dilakukari interpretasi dari suatu data historis time series ke data historis time series lainnya dalam kerangka keseimbangan jangka panjang dan dinamikajangka pendeknya.

Variabel-variabel ekonomi moneter tersebut sebenarnya dalam perjalanan menuju keseimbangan jangka panjang ternyata mempunyai hubungan kointegrasi antara sesama variabel tersebut. Hubungan ini dapat dilihat nantinya sebagai koefesien variabel dalam persamaan jangka panjang kointegrasi. Pemahaman interpretasi akan arti persamaan jangka panjang tersebut akan membantu para pembuat keputusan atau kebijakkan dalam re-evaluasi keputusan masa depan secara berkala. Pemahaman interpretasi secara tak langsung dapat kita lakukan dengan memperhatikan data historis time series dari masing masing variabel tersebut. Oleh sebab itu model Error Correction Mechanism akan membantu kita dalam pemahaman interpretasi persamaan jangka panjang secara langsung sebagai pelengkap pemahaman kita sebelumnya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pemahaman interpretasi secara langsung ataupun tak langsung dan pesamaan jangka panjang kointegrasi nantinya ialah bahwa perilaku pergerakkan vaniabel ekonomi moneter jangka panjang dapat digunakan sebagai basis keputusan strategis dari ekonomi Indonesia dengan memperhatikan kendala-kendala jangka pendek dan perjalanan vaniabel tersebut untuk menuju keseimbangan jangka panjang. Model persamaan yang dihasilkan dari proses ECM ini dapat dianalisa berapa besar pengaruh vaniabel jangka pendek untuk membawa keseimbangan jangka panjang variabel itu sendiri.