ABSTRAK Perusahaan dan lingkungan usaha sekarang ini bersifat Iebih kompleksdaripada sebelumnya dan mempunyai kecenderungan kompleksitas yang terusmeningkat. Perubahan-perubahan dalam berbagai faktor seperti teknologi, informasi/komputer, besar ukuran organisasi, persaingan, inflasi, stabilitas politikmempunyal suatu dampak terhadap pengambilan keputusan manajemen. Sebagal akibat dari kecenderungan kompleksitas usaha dan perubahanfaktor-faktor ini, manajemen akan menghadapi kesulitan bila hanya bertumpupada pendekatan trial and error saja. Dalam lingkungan turbulen seperti ini, paramanajer harus dapat mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatansistimatis dan rasional berdasarkan pada informasi dan analisa scientific. Salahsatu model yang digunakan adalah Management Science. Aplikasi ManagementScience dalam proses pengambilan keputusan dapat dilakukan jika masalahyang harus dipecahkan bersifat sedemikian kompleks dan mempunyai arti yangpenting. Demikian juga jika masalah yang terjadi bersifat berulang-ulang, pemakaian metode kuantitatif untuk menyelesaikan masalah ini akan sangat banyakmembantu. Linear Programming yang merupakan salah satu model ManagementScience merupakan disiplin ilmu yang mempunyai tujuan mengalokasikansumber daya yang ada secara optimal dengan memperhatikan kendala-kendalayang timbul akibat terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Penelitian yang dilakukan Thomas dan Da Costa pada tahun 1979, menunjukkan bahwa lebih dari50 % perusahaan yang dltelitinya telah menggunakan Management Scienceuntuk aplikasi pada masalah peramalan. produksi, scheduling pengawasanpersediaan, anggaran modal, dan transportasi. Dalam bidang transportasi, masalah scheduling dan routing kendaraan merupakan lahan aplikasi Management Science yang ternyatan sangat banyak peranannya dalam mengelola biaya operasi perusahaan. Bagi perusahaan transportasi, sumber daya yang memiliki berwujud sejumlah armada truk yang memiliki kapasitas tertentu yang harus dioptimalkan penggunaannya untuk dapat memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Penulisan karya akhir ini didorong oleh keinginan untuk mengetahui sampai sejauh mana aplikasi Linear Programming ini adalah PT Anggada Perkasa (AP) yang merupakan perusahaari transportasi yang melayani pengriman semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) ke daerah-daerah tujuanpengiriman di Jawa Barat dan DKI. Pemilihan AP sebagai objek penelitian didasarkan atas pertimbanganbahwa perusahaan sedang menghadapí masalah routing kendaraan yang selamaini diatasi melalui suatu pendekatan yang disebut dengan First Corne First Serve.Penentuan rute pengíriman melalui pendekatan ini berupa penentuan rute berdasarkan intuisi pelaksana. Penentuan rute yang bersifat intuisi terlihat dari pemilihan besarnya order yang diberikan atas truk yang pertama tiba hanyalah didasarkan atas besar ukuran order yang diterima perusahaan, tanpa memperhatikanbahwa beberapa order yang diterima untuk daerah pengiriman yang sama dapatdiberikan untuk truk tertentu yang kapasitasnya Iebih besar. Akibat pendekatanyang digunakan perusahaan ini, maka sering terjadi order yang diterima padasatu hari, baru diselesaikan pengirimannya dalam beberapa hari. AP memandangtimbulnya masalah ini akibat terbatasnya jumlah truk yang dimiliki perusahaan,sehíngga pemecahan yang dilakukan juga berupa penambahan truk-truk baru. Aplikasi Integer Linear Programming dalam memecahkan masalahpenentuan rute pengiriman bagi AP menghasilkan suatu solusi yang cukup besarbedanya dengan pendekatan yang ditempuh perusahaan selama ini. KarenaLinear Programming merupakan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan secara optimal, maka kapasitas truk yang ada betul-betul dimanfaatkansecara optimal dengan memperhatikan rata-rata biaya pengiriman per zak semenyang dikirim. Dari solusi aplikasi Integer Linear Programming (ILP) ini terlihat,dengan tetap memperhatikan kendala-kendala yang ada, truk yang digunakanadalah truk yang rata-rata biaya operasi pengirimannya relatif lebih rendah terlebih dahulu sampai kapasitas truk yang tersedia habis dipakai, baru selanjutnyadipilih jenis truk yang biaya rata-rata per zak Iebih tinggi. Dan pengujian statistik yang dilakukan, terlihat perbedaan antara rata-rata biaya operasi Iangsung pengiriman semen melalui solusi ILP dengan biayaoperasi yang direalisasikan perusahan adalah significant. Rendahnya biayaoperasi yang dihasilkan oleh solusi ILP disebabkan ILP berusaha mengalokasikansumber daya yang ada (kapasitas truk) secara optimal dengan memprioritaskanpenggunaan truk yang rata-rata biaya operasi per unitnya lebih rendah sertadengan mengoptimalkan penggunaan kapasitas truk untuk daerah tujuan pengiriman yang sama. Aplikasi ILP ini Juga menunjukkan ekspansi yang tengah dilakukan perusahaan dengan menambah truk baru sebenarnya belum perlu dilakukan, apabila divisi Operasi AP dapat mengoptimalkan pemakalan kapasitas trukyang ada. Beberapa order yang kecil ukurannya untuk daerah tujuan pengirimanyang sama sebenarnya dapat dikirim dengan jenis truk yang Iebih besar kapasitasnya. ìmplementasinya. Sejumlah faktor tertentu Seperti perilaku pelaksana di divisiOperasi mungkin akan merupakan pembatas kemungkinan implementasi ILP diAP. Namun dapat dicatat bahwa aplikasi ILP dalam memecahkan masalah routingarmada truk pada AP akan merupakan salah satu alternatif yang perlu dipertim-.bangkan dan terbukti memberikan keuntungan, |